Pihak Sekolah Akui Korban Alami Perundungan Secara Verbal

Iriwadi
Cholid, Kepsek Salah Satu SD Saat mejelaskan dan menunjukkan bukti tindakan sekolah terhadap dugaan perundungan kepada salah satu siswa.

BANGKA SELATAN, Lintasbabel.inews.id-- Pihak sekolah mengaku telah mengambil tindakan terhadap siswa yang melakukan perundungan terhadap salah satu siswa lainnya. Pihak sekolah langsung memanggil keenam siswa yang diduga melakukan perundungan secara verbal (mengejek) korban dengan kata-kata yang kurang pantas.

Menurut Cholid selaku Kepala Sekolah, pada tanggal 17 Juli 2025, Guru di sekolah tersebut sudah menerima laporan dugaan perundungan dari ibu korban yang dilakukan oleh enam orang siswa yang merupakan kakak kelas korban.

"Tanggal 17 Juli 2025 kami sudah mendapat laporan dari ibu korban yang datang ke sekolah melaporkan bahwa anaknya menjadi korban perundungan dan kami langsung memanggil keenam siswa tersebut. Ini ada semua bukti pemanggilannya," katanya kepada awak media.

Keenam siswa tersebut langsung diberi sanksi dengan membuat pernyataan yang ditandatangani oleh pelaku dan orang tua pelaku yang isinya tidak mengulangi lagi perbuatan tersebut, dan siap dikeluarkan dari sekolah jika masih mengulangi.

Setelah kejadian itu, tidak ada lagi kejadian di sekolah, namun korban belum masuk sekolah. Beberapa hari kemudian, pihaknya mendapat informasi dari status WhatsApp orang tua korban bahwa anaknya dirawat di RSUD Bangka Selatan dan akan menjalani operasi.

"Setelah tau informasi siswa kami yang menjadi korban perundungan itu masuk rumah sakit, kami berencana mau menjenguk namun siswa kami tersebut sudah dioperasi jadi kami dengan guru-guru sepakat menjenguknya setelah operasi. Namun tiba-tiba kami mendapatkan informasi siswa kami sudah meninggal dunia dan kami turut berduka cita," jelas Cholid.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Anshori mengaku turut berduka cita atas meninggalnya siswa tersebut. Pemkab Bangka Selatan telah menurunkan tim investigasi bersama LPAI Bangka Belitung untuk menelusuri kasus tersebut.

"Saya mewakili pimpinan turut berduka cita atas meninggalnya salah satu pelajar kita. Kami   mengakui awalnya memang ada perundungan verbal (ejekan) terhadap korban oleh beberapa siswa lainnya seperti yang disampaikan oleh pihak sekolah, namun untuk penyebab siswa ini meninggal belum bisa kami simpulkan dan pak Bupati setelah mendapat informasi ini langsung memerintahkan tim untuk melakukan investigasi kasus ini agar terang benderang," ucapnya.

Editor : Agus Wahyu Suprihartanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network