JAKARTA, lintasbabel.id - PT Pertamina (Persero) dikabarkan akan menaikkan harga BBM jenis Pertamax pada 1 April mendatang. Kenaikan buntut dari harga minyak dunia yang masih berada diatas USD100 per barel.
Pjs Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading Pertamina, Irto Ginting menanggapi kabar naiknya harga ini. Menurutnya, Pertamina masih terus meninjau kenaikan harga Pertamax.
"Masih kami review," ungkapnya singkat kepada MNC Portal Indonesia, Rabu (30/3/2022).
Irto masih belum bisa memastikan kapan peninjauan tersebut rampung. Di sisi lain, harga keekonomian BBM non subsidi, terutama BBM RON 92, terus meningkat.
Pada Maret saja, nilai keekonomian Pertamax mencapai Rp14.526. Bulan April, nilai keekonomiannya diprediksi menembus Rp16.000 per liter. Padahal, harga jual Pertamax saat ini dibanderol Rp9.000 hingga Rp9.500 per liter.
Artinya, beban subsidi negara untuk Pertamax saja melonjak hingga Rp7.526 per liter.
Sebenarnya, pemerintah memberi sinyal tidak langsung soal kenaikan harga Pertamax. Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, sudah saatnya harga Pertamax dikaji ulang.
"Dengan harga BBM Pertamax Rp9.000 ini bisa dikatakan posisinya Pertamina saat ini seakan-akan mensubsidi Pertamax. Dan ini jelas, artinya Pertamina subsidi mobil mewah yang pakai Pertamax. Ini perlu dihitung ulang supaya ada juga keadilan, jangan sampai Pertamina memberikan subsidi yang begitu besar kepada mobil mewah yang memanfaatkan Pertamax," ujar Arya beberapa waktu lalu.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait