PANGKALPINANG, Lintasbabel,iNews.id -- Anggota DPRD Provinsi Bangka Belitung Rina Tarol, menyoroti hilangnya 46 unit alat kesehatan (alkes) di Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Dr (HC) Ir Soekarno. Dia meminta gubernur evaluasi Dewan Pengawas rumah sakit tersebut.
"Saya harap gubernur bukan hanya menonjobkan dirut RSUP saja, tapi dewan pengawas juga perlu dinonjob. Karena kok bisa alat-alat kesehatan di RSUP hilang sebanyak itu," kata Rina Tarol, Rabu (9/7/2025).
Menurutnya permasalahan hilangnya sejumlah alkes termasuk 17 ventilator di RSUP itu, membuktikan bawah ketua pengawas RSUP tidak bekerja sesuai dengan kewenangannya.
"Kita menduga ketua pengwas seolah melakukan pembiaran, sehingga permasalahan di RSUP menjadi berlarut-larut dan terkesan diam dengan hanya menerima honor tapi tidak bekerja," ujarnya.
Dia menuturkan semua pihak yang terlibat hilangnya alkes tesebut harus ikut bertanggungjawab.
"Kalau bisa bukan hanya dirut saja yang bertanggunjawab, tapi ketua pengawas juga. Kita pun meminta gubernur melakukan evaluasi terhadap kinerja menagement RSUP agar kedepan lebih baik lagi dalam hal pelayanan kepada masyarakat," tuturnya.
Sementara itu, Polda Babel resmi menerima laporan dugaan hilangnya alat kesehatan (alkes) di RSUP Dr (HC) Ir Soekarno Babel dan kasusnya sedang ditangani oleh penyidik subdit III Direktorat Reserse Kriminal Umum.
"Kemarin tanggal 3 Juli 2025, kita sudah menerima laporan dari pelapor. Soal dugaan hilangnya alat kesehatan berupa ventilator di Rumah Sakit Umum Provisni Dr (HC) Ir Soekarno," kata Kabidhumas Kombes Fauzan Sukmawansyah, Rabu (9/7/2025).
Dikatakan Fauzan, pihak masih melakukan penyelidikan terkait laporan tersebut.
"Berdasarakan hasil penyelidikan sementara ini brang bukti ventilator yang diduga hilang di RSUP itu ada di beberapa ruangan, seperti ruangan Nicu, ruang ICU, ruang Gudang Catch Lab, ruang Picu, dan ruang Covid-19," ucapnya.
Sedangkan Gubernur Babel Hidayat Arsani pun terheran-heran alkes tersebut bisa hilang.
"Saya juga merasa aneh, kok bisa alat medis pernapasan itu bisa hilang, kan di RSUD ada CCTV-nya. Kenapa bisa hilang sampai tidak ada yang tahu sama sekali," kata Hidayat Arsani.
Dia menduga, hilangnya ventilator itu terjadi sekitar 2 tahun lalu.
"Hilangnya mungkin sudah lama, kurang lebih 2 tahun ini, tapi baru terbongkar sekarang kan aneh. Begitu saya masuk dan menjadi gubernur baru tahu alat-alat itu hilang," ucapnya.
Editor : Haryanto
Artikel Terkait