JAKARTA, lintasbabel.id - Lagi, harga minyak sawit mentah/crude palm oil (CPO) mengalami penurunan seperti pekan lalu. Berdasarkan data Bursa Derivatif Malaysia, hingga pukul 13:41 WIB, Selasa (29/3/2022), menunjukkan kontrak CPO Mei 2022 turun -0,46% di MYR6.223 per ton. Sedangkan pesanan CPO Juni 2022 sudah merosot -0,18% di MYR 5.967 per ton.
Persaingan jenis minyak nabati semakin ketat di tengah ekspektasi kenaikan produksi menyusul tingginya permintaan global.
Kontrak minyak nabati di Bursa Dalian China turun -0,3%, sementara kontrak CPO naik 0,3%. Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade naik 0,4%, setelah turun -3% semalam.
Asosiasi Pabrik di Malaysia memperkirakan ada kenaikan produksi CPO pada 1 - 25 Maret sebesar 15,3 persen (MoM). Sementara itu, ekspor pada periode yang sama dilaporkan turun 5 persen (MoM).
"Penjualan besar-besaran minyak mentah dan minyak kedelai tadi malam menambah tekanan jual di CPO hari ini," kata seorang pedagang yang berbasis di Kuala Lumpur, dilansir Reuters, Selasa (29/3/2022).
Refinitiv Agriculture Research mencatat bahwa krisis Ukraina-Rusia telah membuat harga komoditas lebih tinggi, tetapi koreksi baru-baru ini di pasar CPO kemungkinan akan menarik sejumlah pembeli yang berminat saat harga koreksi.
"Pasar masih mencari data bullish untuk menjaga momentum reli, karena sebagian besar data bullish telah diperhitungkan," tegasnya.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait