PALEMBANG, lintasbabel.id - 400 prajurit TNI Batalyon Infanteri Raider 142 Ksatria Jaya Kodam II Sriwijaya, berkumpul di Dermaga Pelabuhan Boom Baru Palembang, Jumat (18/3/2022). Ratusan prajurit ini akan menjalani tugas khusus di bawah kendali operasi (BKO) ke Papua selama sembilan bulan, sebagai Satuan Tugas (Satgas) organik.
"Jadi, pola operasi yang dilakukan TNI saat ini tidak lagi menggunakan pola operasi tempur, tapi menggunakan pola operasi pembinaan teritorial," ujar Mayjen TNI Agus Suhardi setelah upacara pelepasan prajurit, Jumat (18/3/2022).
Dijelaskan Pangdam II Sriwijaya, pola operasi pembinaan teritorial yang akan dilaksanakan pada prajurit tersebut yakni mengajak seluruh pihak-pihak yang belum sependapat dengan Papua agar bergabung dengan provinsi yang berjuluk Bumi Cendrawasih tersebut.
"Prajurit yang ditugaskan ke Papua ini nantinya akan melaksanakan komunikasi sosial untuk mendorong, mengunggah, serta membangkitkan bagi pihak-pihak yang tidak sependapat bergabung dengan Papua agar segera bergabung dengan Papua," katanya.
Menurutnya, karakter masyarakat di Papua sama saja dengan daerah lainnya, tidak ada perbedaan. Karena yang terpenting adalah bagaimana cara kita memanusiakan manusia dan mengajak Papua bisa lebih maju.
"Bagi pihak yang sudah bergabung dengan Papua, mari secara bersama-sama meningkatkan Papua agar lebih maju lagi dari sekarang," kata Pangdam II Sriwijaya.
Mayjen TNI Agus Suhardi mengharapkan agar seluruh prajurit yang ditugaskan ke Papua tetap waspada dan menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya.
"Keberangkatan ratusan prajurit menggunakan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Teluk Bintuni-520. Mereke bertugas selama sembilan bulan ke depan," katanya.
Sebelumnya, kata Mayjen TNI Agus Suhardi, para prajurit yang ditugaskan ke Papua tersebut sudah menjalani pelatihan panjang selama setahun terakhir di batalyon.
"Selanjutnya, prajurit ini akan menjalani latihan khusus yang diberikan selama sebulan penuh yang disesuaikan dengan daerah Papua. Mulai dari pemetaan wilayah, adat istiadat dan sebagainya," katanya.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait