Kecam Aksi Tembak Mati Warga oleh Brimob, KMSB Desak Izin Perkebunan Sawit Skala Besar Diaudit

Muri Setiawan
Warga Desa Berang menggelar aksi demontrasi di kantor desa setempat pasca aksi penembakan oleh oknum anggota Brimob yang mengakibatkan salah satu warga tewas. Foto: Lintasbabel.iNews.id/ Oma.

Di samping itu, kata Hafiz, kasus ini tidak bisa diabaikan dari akar persoalan mendasarnya, yaitu ketimpangan struktural agraria. Bangka Belitung merupakan salah satu dari banyak provinsi yang menyediakan kondisi bagi monopoli dan perampasan tanah masyarakat pedesaan, khususnya diperuntukkan pada perusahaan perkebunan skala besar seperti PT BPL.


Warga mengelar aksi di Kantor Desa Berang, Kecamatan Simpang Teritip, Kabupaten Bangka Barat, meminta kasus penembakan terhadap warga mereka oleh oknum Brimob diusut tuntas. Foto: Lintasbabel.iNews.id/ Oma.

"Ketika ketimpangan dan kemiskinan sudah dirasakan banyak orang yang kehilangan akses terhadap tanah, sementara perusahaan perkebunan besar menikmati kekayaan dari luasan tanah yang besar, hal itu biasanya berujung pada konflik agraria. Hal ini diperkuat dengan penemuan WALHI Kepulauan Babel, bahwa Bangka Belitung memiliki 11 catatan kasus konflik agraria di sektor perkebunan kelapa sawit yang melibatkan 25 desa sepanjang 2019-2023," tuturnya. 

Tapi, kata dia, penyelesaian konflik agraria di Indonesia sangat buruk. Dalam konteks penanganan oleh aparat kepolisian, penyelesaiannya kerap menggunakan cara-cara represif dalam bentuk intimidasi, kriminalisasi, bahkan pembunuhan.



Editor : Muri Setiawan

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4 5 6

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network