BANGKA BARAT, Lintasbabel.iNews.id - Kelompok Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA) KOPASSAS dari Institut Agama Islam Negeri Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung (IAIN SAS BABEL) telah menyelesaikan ekspedisi ke Gunung Penyabung, sebuah kawasan yang terletak di dalam hutan adat milik Suku Jerieng di desa Pelangas, Bangka Barat.
Ekspedisi ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi alam, mempelajari kearifan lokal, serta memperkuat kolaborasi dengan masyarakat adat dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Dalam ekspedisi yang berlangsung selama satu hari satu malam, tim MAPALA KOPASSAS yg beranggotakan 11 mahasiswa/i dari berbagai jurusan. Mereka didampingi oleh warga Suku Jerieng sebagai pemandu, yang membantu tim memahami seluk-beluk medan pegunungan dan aturan adat yang harus dipatuhi selama di kawasan hutan.
Gunung Penyabung, selain memiliki pemandangan alam yang memukau, juga dikenal sebagai rumah bagi beragam flora dan fauna.
Keseimbangan alam melalui aturan adat, seperti larangan menebang pohon di area sakral dan teknik berburu berkelanjutan.
Selain mendaki hingga ke puncak Gunung Penyabung, peserta juga melakukan survei ekosistem dan pemetaan potensi sumber daya hutan. Mereka mendokumentasikan beberapa jenis tumbuhan langka dan satwa liar yang bisa di katakan terancam.
Tim MAPALA KOPASSAS juga berdiskusi dengan tetua adat tentang tantangan yang dihadapi, sejarah Suku Jerieng di Desa Pelangas serta pantangan-pantangan ketika berada di Desa Pelangas terkhususnya di hutan adat Suku Jerieng itu sendiri.
Ekspedisi ini membuka mata kami bahwa pelestarian alam tidak bisa terlepas dari perlibatan masyarakat adat. Mereka bukan hanya penjaga hutan, tapi juga pelindung tradisi dan pengetahuan yang berharga.
Kami berharap hasil ekspedisi ini dapat dijadikan bahan kajian dan advokasi, baik di lingkungan kampus maupun di kalangan pemerhati lingkungan.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait