ANKARA, lintasbabel.id - "Ini mungkin terakhir kali Anda melihat saya hidup-hidup". Demikian pernyataan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, kepada para pemimpin Uni Eropa, melalui konferensi video, seperti diberitakan Axios, pada Kamis (24/2/2022) kemarin.
Konferensi video yang digelar tertutup itu, berlangsung sebelum para pemimpin Uni Eropa memutuskan serangkaian sanksi baru terhadap Rusia.
Perdana Menteri Swedia Magdalena Andersson, yang hadir pada acara itu, mengatakan saat para pemimpin menyampaikan selamat tinggal kepada Zelensky di akhir pertemuan, mereka sadar mungkin tidak akan bertemu lagi dengannya.
Dalam pesan video pada Jumat, Zelensky berjanji akan bertahan di Kiev meski pasukan Rusia sudah mendekati ibu kota. Dia juga menyebut Rusia menjadikannya sebagai target utama.
"(Musuh) Telah menandai saya menjadi target nomor 1. Keluarga saya menjadi target nomor 2. Mereka ingin menghancurkan Ukraina secara politik dengan menghancurkan kepala negara. Saya akan tetap tinggal di ibu kota. Keluarga saya juga di Ukraina," kata Zelensky.
Pejabat Ukraina dan Amerika Serikat mengatakan, Rusia mengincar Kiev dan akan menggulingkan pemerintahan.
Pada Jumat (25/2/2022) malam Zelensky juga menyampaikan pidato dari persembunyiannya di bungker Kota Kiev, menegaskan bahwa Jumat malam akan menjadi saat terberat dalam pertempuran melawan pasukan Rusia.
"Nasib Ukraina sedang diputuskan sekarang," ujarnya, seraya menambahkan pasukan Rusian akan berusaha merebut ibu kota pada malam itu.
"Malam ini akan menjadi yang paling sulit. Musuh akan masuk, kita harus bertahan. Malam ini akan sangat sulit, tapi matahari terbenam akan datang," katanya, dalam pidato di televisi.
Di kesempatan berbeda Wali Kota Kiev Vitali Klitschko juga menyampaikan pandangan serupa.
"Situasi saat ini, bukan berlebihan, mengancam Kiev. Malam, menjelang pagi, akan sangat sulit," tuturnya.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait