"Juga kebun masyarakat yang ada di wilayah pemanfaatan HTI. Karena proses ini sebenarnya ada evaluasi, apakah 11 tahun ini, perusahaan ini sudah memberikan dampak manfaat kepada masyarakat. Itu yang perlu kita kaji bersama data yang ada," katanya.
Marudur berharap dengan komitmen bersama yang telah dibuat, persoalan ini akan segera diselesaikan. Apalagi kalau telah mengetahui masalah sebenarnya ada di mana. Yang jelas, pihaknya akan berada di tengah-tengah masyarakat mengawal dan mendukung aspirasi itu.
Sementara itu, Sudiyanto salah satu perwakilan warga dari Desa Telak, Kecamatan Parittiga meminta pemerintah segera mencabut konsesi HTI, lantaran dianggap tidak menguntungkan masyarakat.
"Tidak ada kata lain cabut dan cabut (konsesi HTI), 100 persen kita menolak keras. (konsesi HTI di Desa Telak) Di wilayah kita ada 1500 hektare, dan belum melakukan aktivitas baru memasang plang, sejak 2013 dan belum ada kontribusi ke masyarakat," katanya.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait