JAKARTA, Lintasbabel.iNews.id - Timah memang masih menjadi mesin utama penggerak ekonomi Bangka Belitung sampai hari ini. Hal ini disebabkan cepatnya perputaran uang dari hulu ke hilir, dari tangan para pelaku tambang yang berjibaku menjaring butiran pasir timah dari perut bumi dan dasar lautan, ke tangan para kolektor hingga masuk ke periuk peleburan yang lazim disebut smelter.
Kedigdayaan timah baru terekspose ketika Kejaksaan Agung mengungkap kasus dugaan korupsi tata kelola komoditas pertimahan yang dinilai merugikan negara sebesar Rp271 Trilyun, angka ini kemudian membengkak menjadi Rp300T.
Semua mata terbelalak dengan besaran nominal maupun daftar panjang para tersangka yang berisikan deretan nama beberapa pengusaha terkenal, pejabat dan mantan pejabat PT. Timah, serta ASN.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait