Suryani mengajak mereka bagaimana berfikir sebagai pembuat hoaks yang tujuan mengacaukan isi, emosi dan kacau diri. Sehingga mereka tahu motif dari pembuat hoaks, serta mensosialisasikan sanksi bagi penyebar dan pembuat hoaks.
Dengan begitu, Suryani mengharapkan pelatihan ini mampu memberikan ketrampilan baru bagi pemilih pemula dalam menghadapi beragam informasi yang tersebar luas dari media sosial. Ketrampilan ini nantinya diharapkan dapat berguna bagi mereka dalam memutuskan siapa yang akan mereka pilih nanti berdasarkan pertimbangan yang rasional dan kritis.
“Tentu saja kami sangat berharap, semakin banyak para pemilih pemula untuk memiliki pikiran kritis maka akan semakin membuat kehidupan demokrasi kita berjalan kea rah yang semakin baik,” tutur Suryani.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait