GAZA, Lintasbabel.iNews.id - Ribuan warga Palestina meninggalkan kawasan utara Gaza, menyusul pengeboman bertubi-tubi yang dilancarkan militer Israel sebagai balasan atas serangan mendadak milisi Hamas le wilayah Israel pada 7 Oktober silam. Belum puas membombardir Gaza, Israel mengeluarkan ultimatum bagi warga sipil Palestina untuk segera meninggalkan Gaza sesegera mungkin melalui dua koridor hijau pada jam 10 pagi hingga jam 4 petang.
Lebih dari 1.900 orang warga Palestina tewas dalam serangan balasan Israel yang meluluhlantakkan kota Gaza sejak sepekan yang lalu. Nyaris tidak ada tempat yang aman bagi warga sipil yang masih bertahan atau terjebak dalam seramgan besar-besaran kali ini.
Dalam ultimatum dalam bentuk pamflet yang disebar dari pesawat udara dan rekaman audio berbahasa Arab yang dikirimkan melalui ponsel tersebut, Israel meminta agar kawasn utara dan pusat kota Gaza segera dikosongkan, termasuk personil PBB yang berada dikawasan yang kini diidentifukasi sebagai zona perang oleh Israel. Warga diberi waktu 24 jam sebelum Israel meluncurkan serangan darat secara massif.
“Anda akan dapat kembali ke Kota Gaza hanya jika ada pengumuman lain yang mengizinkannya, Jangan mendekati area pagar keamanan Negara Israel,” demikian bunyi pernyataan militer Israel seperti dilansir aljazeera.com.
Ultimatum ini sontak membuat gelombang pengungsi berbondong-bodong menuju selatan kota Gaza, melalui dua jalan yang diberikan yaitu jalan Salah al-Din dan jalan al Rashid.
Dalam beberapa jam kedepan, serangan darat seperti yang disampaikan oleh militer Israel akan segera dimulai. Sementara milisi Hamas diyakini juga sudah mempersiapkan diri menyongsong pasukan darat Israel. Pertempuran kota paling berdarah rasanya akan sangat sulit untuk dihindari.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait