JAKARTA, lintasbabel.id - Warga yang biasa beraktifitas di perairan, diminta waspada pasalnya ada potensi ketinggian gelombang mencapai 4 meter. Hal ini akibat Bibit Siklon Tropis.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mematau pertumbuhan Bibit Siklon Tropis 91W yang terbentuk di sekitar Samudra Pasifik barat sebelah timur Filipina bagian selatan. Kecepatan angin maksimum di sekitar mencapai 20 knot atau 37 km/jam.
"Sistem Bibit Siklon 91W bergerak ke arah barat hingga barat laut mendekati wilayah daratan Filipina dan semakin menjauhi wilayah Indonesia. Dalam periode 24 jam kedepan masih berada pada kategori rendah untuk menjadi sistem Siklon Tropis," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto dalam keterangan pers, Senin (24/1/2022).
Guswanto mengatakan, Bibit Siklon dapat meningkat menjadi Siklon Tropis apabila kecepatan angin maksimum mencapai minimal 35 knot atau 65 km/jam. Keberadaan Bibit Siklon Tropis 91W dapat membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin di wilayah perairan Laut Sulu, Laut Sulawesi dan perairan sebelah utara Maluku Utara.
"Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah pusat tekanan rendah dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut di yang terbentuk di wilayah perairan," katanya.
Dalam 24 jam kedepan Bibit Siklon Tropis 91W ini dapat memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi gelombang di wilayah Indonesia sebagai berikut;
Tinggi gelombang 2.5 - 4.0 meter (Rough Sea) di Perairan Kepulauan Talaud, Laut Maluku bagian utara, Perairan utara Kep.Halmahera, Laut Halmahera, dan Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua.
BMKG melalui Jakarta TCWC terus memantau perkembangan Siklon Tropis dan aktivitas dinamika atmosfer lainnya beserta potensi dampak cuaca ekstremnya. Terkait dengan potensi cuaca ekstrem tersebut, masyarakat diimbau untuk menghindari kegiatan pelayaran di wilayah perairan yang terdampak.
Masyarakat juga diminta menghindari daerah rentan mengalami bencana seperti lembah sungai, lereng rawan longsor, pohon yang mudah tumbang, tepi pantai, dan lainnya. Selain ituewaspadai potensi dampak seperti banjir/bandang/banjir pesisir, tanah longsor dan banjir bandang terutama di daerah yang rentan.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait