Nonci mengatakan, selain biaya sewa lapak, pedagang juga dikenakan pengeluaran lainnya yaitu pelayanan pasar sebesar Rp6 ribu per hari. Biaya ini meliputi untuk keamanan, air, listrik dan kebersihan.
Ia menyadari bahwa biaya retribusi ini tidak lain untuk menambah pemasukan daerah untuk pembangunan. Akan tetapi, dia menilai kenaikan harga biaya sewa lapak sangat memberatkan di tengah kondisi pembeli yang sepi saat ini.
"Kalau pembeli ramai tidak masalah, ini sedang sepi dan otomatis penghasilan kami tidak menutupi untuk bayar sewa lapak. Intinya kami keberatan kenaikain ini karena pasar juga sudah masuk uang retribusi dari parkir motor dan mobil setiap harinya," ucapnya.
Selian itu, Nonci mengatakan kenaikan biaya sewa lapak ini juga terkesan mendadak tanpa adanya pemberitahuan maupun sosialisasi dari dinas terkait.
"Setahu saya baru minggu-minggu ini berlaku, kami tahu kebijakan ini dari pedagang ayam naiknya sekian. Katanya kemarin yang dipanggil tidak semua pedagang, hanya orang pasar ayam dan PKL yang baru. Kami orang pasar ikan dan pasar sayur, tidak tahu," tuturnya.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait