BANGKA, Lintasbabel.iNews.id - Melirik usaha budidaya udang yang sangat menjanjikan, Amen berinovasi membangun Hatchery pembibitan benur udang vaname dengan brand 339 yang dikelola CV. Sumber Hatchery Bangka (SHB) yang dipimpin Agnes Felicia.
Pembibitan benur udang vaname dengan brand 339 yang dikelola CV. Sumber Hatchery Bangka (SHB) yang dipimpin Agnes Felicia. Foto: Lintasbabel.iNews.id/ Maulana.
Belajar dari Negara Ekuador yang berhasil membudidayakan udang jenis vaname, Amen dibimbing BKIPM Babel berhasil meraih sertifikat Grade A yang dikeluarkan BKIPM Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.
Berdiri di lahan seluas 2 hektar, dirinya akan melanjutkan pengembangan Nursery pot seluas 2 hektar di Dusun Tuing, Desa Mapur, Kecamatan Riau Silip, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
"Saya belajar dari Ekuador. Kenapa mereka berhasil mereka belajar dari 2 step dan 3 step. 2 step dari PL ini di nursery pot baru ke kolam. Hingga usia 7 hari baru dilempar ke depan dibesarkan sampe PL 30 baru kirim ke tambak. Itulah kenapa Ekuador bisa berhasil," kata Amen.
Ke depan, dirinya menargetkan dapat mencukupi kebutuhan tambak di Wilayah Bangka Belitung yang prioritas dengan target 2.7 miliyar ekor bibit udang vaname per tahun.
Berbeda dengan Provinsi Lampung yang selama ini menjadi daerah yang menyuplai bibit udang vaname dengan ukuran OC 6 hingga 9. Di Sumber Hatchery Bangka akan membibitkan udang dengan ukuran 15 OC.
"Hari ini kita melepas 600 bibit indukan import. Saat ini masih dilanjutkan ke tahap naturasi. Didiamkan dulu nanti pada masa bertelur, benih benihnya akan disebar ke beberapa 15 kolam. Kita prioritaskan target 2.7 miliyar ekor untuk suplay di Bangka Belitung dulu. Dijual per ekor tapi untuk saat ini kita belum menentukan harga karena belum produksi," ujarnya.
Selama era Covid 19 yang melanda negara negara di belahan dunia. Amen menilai usaha tambak udang budidaya inilah yang mampu menopang perekonomian. Namun banyaknya penyakit dan hama yang melanda beberapa tambak udang yang harus guling tukar di wilayah Babel, Amen berniat kembali menghidupkan sektor perikanan jenis budidaya udang vaname di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Pembibitan benur udang vaname dengan brand 339 yang dikelola CV. Sumber Hatchery Bangka (SHB) yang dipimpin Agnes Felicia. Foto: Lintasbabel.iNews.id/ Maulana.
"Untuk Babel. Kita prioritaskan untuk Babel dulu. Harapan saya dengan ada budidaya benur di Babel bisa menghidupkan kembali sektor tambak udang. Pada waktu covid yang saya lihat tambak udang ini sangat menjanjikan dengan perhitungan perhitungan yang 2 tahun bisa BEP tidak ada usaha lain selain tambak udang. Tapi dengan berjalannya waktu banyak penyakit dan yang lainnya semua buyar," ucapnya.
Agnes Felicia, Direktur CV Sumber Hatchery Bangka berharap perusahaan yang ia kelola dapat terus meningkat dan membantu meningkatkan perekonomian Babel sesuai dengan brand 339 yang dalam bahasa Mandarin berarti naik naik ke tingkat yang tinggi.
"339 ini diambil dari filosofi Bahasa Mandarin artinya naik naik tinggi. Semoga usaha kita bisa naik naik terus dan dapat meningkatkan perekonomian di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung," kata Agnes Felicia.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait