BANGKA TENGAH, Lintasbabel.iNews.id - Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) melaksanakan kegiatan Penguatan Moderasi Beragama bagi Penyuluh Agama Islam Fungsional. Para peserta adalah Penyuluh Agama Islam PNS berasal dari Kabupaten/Kota se-Bangka Belitung yang berjumlah 41 orang.
Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Seksi Penerangan Agama Islam dan Sistem Informasi Kantor Wilayah Kemenag Babel dan dilaksanakan di hotel Grand Vella, Pangkalan Baru Kabupaten Bangka Tengah, Senin (3/7/2023).
Hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama, H. Drs. Tumiran, MH. Dalam sambutan dan pengarahannya menyebutkan bahwa Penyuluh Agama Islam harus mampu mencerahkan masyarakat dalam bahasa Agama.
Para Penyuluh Agama Islam diharapkan dapat menjadi tauladan dalam cara pandang, sikap dan praktek agama yang moderat. Yang disebut moderasi beragama yaitu cara pandang dan sikap pertengahan dan seimbang dalam praktek beragama ditengah masyarakat yang multikultural.
Para peserta di up-grade kembali wawasan kebangsaan, sikap toleransi atau tasamuh, akomodatif teehadap nilai-nilai kearifan lokal , serta menjaga ukhuwah wathoniah yaitu persaudaraan sebangsa.
Narasumber yang diundang dalam kegiatan tersebut berasal dari praktisi dan akademisi, Dr. Rusydi Sulaiman, MA yang memberikan materi reaksi, agama dan budaya dengan tujuan dapat menghargai budaya yang Islami sebagai kekayaan khazanah Babel.
Kemudian dilanjutkan pemateri dari Korem 045 Garuda Jaya yang menjelaskan tentang tauladan TNI dalam menjunjung 4 Pilar Kebangsaan yang harus dirawat oleh semua elemen termasuk penyuluh Agama Islam.
Narasumber ketiga sebagai pemateri yaitu Kasubdit Keamanan Khusus Direktorat Intelkam Polda Kepulauan Babel, AKBP Nur Samsi, S.Ag, SH, MH dengan materi penanganan radikalisme intoleransi dan terorisme yang menjelaskan bagaimana indentifikasi gerakan keagamaan yang radikal,
Disebut juga beberapa kelompok gerakan pemikiran baik yang ada di bangka Belitung khususnya dan di Indonesia pada umumnya yang sedang menjadi bahan pembicaraan.
"Seluruh penyuluh agama Islam untuk bersama menjaga tempat ibadah di lingkungan sekitarnya, agar tidak dijadikan alat politik praktis mengingat dinamika saat ini menjelang kontestasi politik pemilu tahun 2024," kata AKBP Nur Samsi.
Narasumber terakhir dari Kesbangpol Provinsi Kepulauan Babel dengan materi ideologi dan wawasan Kebangsaan.
Dengan dilaksanakan kegiatan tersebut, para Penyuluh Agama diharapkan dapat menciptakan suasana yang sejuk dan damai dalam praktek beragama.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait