BELITUNG, Lintasbabel.iNews.id - Madu Trigona sudah menjadi potensi unggulan di tanah Belitung. Madu yang dihasilkan oleh lebah hitam, atau lebah Trigona yang mengandung bee pollen ini banyak dibudidaya oleh para petani di Negeri Laskar Pelangi itu.
Namun, bak pepatah "semakin tinggi pohon, semakin kencang angin menerjang", disaat potensi ini dilirik banyak pihak, dan bahkan sempat dilakukan ekspor ke negara tetangga, gangguan datang dari alam. Para petani harus berhadapan dengan binatang liar yang mengganggu budidaya.
Kondisi ini pun membuat para petani gerah, dan sempat putus asa. Tidak ingin madu Trigona yang sudah mendunia ini redup, Ketua Asosiasi Perlebahan Indonesia Daerah (APIDA) Bangka Belitung (Babel) Melati Erzaldi, menemui para petani madu Trigona di Belitung.
Bersama Gubernur Babel periode 2017-2022 Erzaldi Rosman, Sabtu (24/06/2023), Melati datang ke Desa Birah Kabupaten Belitung Timur. Kehadiran mereka guna mendengar keluhan atas gangguan yang diterima, sehingga budidaya madu Trigona berangsur ditinggal banyak petani.
"Madu Trigona ini potensinya luar biasa. Sayang jika tidak terus dikembangkan. Memang, gangguan binatang seperti kera bisa mengganggu budidaya. Untuk itu, kita coba mencari solusi bersama agar budidaya ini tetap berjalan, dan juga tidak mengganggu ekosistem di hutan," kata Melati.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait