Memerangi Perilaku Konsumtif dan Sikap Pragmatisme Struktural di Bangka Belitung

Jurnalis Warga
Perilaku konsumtif dan pragmatisme menjadi anak asuh dari borjuasi, sebab masyarakat dengan karakter ini akan lebih muda digembosi dan dikuasai. Foto: Ilustrasi/ MPI.

Perilaku konsumtif dan sikap pragmatisme sebagai dampak dari era globalisasi

Era yang mengantarkan manusia berkompetisi dan bergumul memperoleh kekuasaan dan kesenangan duniawi, era yang memaksa setiap orang memikirkan diri sendiri. 

Pragmatisme dianggap sebagai solusi untuk keluar dari kehidupan tradisional menuju kehidupan yang lebih layak. Faktanya justru  perilaku konsumtif dan pragmatisme justru telah menghilangkan  banyak ruang publik hingga nyaris kehilangan kesempatan untuk dapat mewujudkan kemandirian umat. 

Jika kita bersepakat bahwa peradaban suatu bangsa tidak ditentukan hari ini, tetapi sangat dipengaruhi oleh gerak masa lalu. Maka pemuda sebagai pewaris negeri ini harus mengambil langkah-langkah strategis dalam gerak pembangunan peradaban, bukan justru terjebak pada pandangan dan tindakan mayoritas yang menyesatkan. Hadir dengan keistimewaan yang dimiliki pemuda, yaitu idealisme. Idealisme merupakan suatu pengambilan sikap atau pilihan yang selalu berpijak pada nilai kebenaran, objektif, sistematik dan toleran menjadi warna dalam gerak pemuda. 

Terbentuknya perilaku konsumtif dan sikap pragmatisme masyarakat di Bangka Belitung juga menjadi bagian dari peradaban yang terbentuk dari proses rekayasa sosial yang dibangun sejak puluhan tahun lalu. Disebut sebagai perilaku dan sikap yang terstruktur sebab dibentuk melalui proses yang terstruktur. Proses yang dimaksud adalah proses yang melibatkan banyak instrumen dalam proses terbentuknya, termasuk peran lembaga negara. Ciri dari proses pembentukan perilaku konsumtif oleh pemerintah hingga lembaga-lembaga negara lainnya dapat dilihat dengan pelaksanaan program yang cenderung pada 3F yang di sebutkan oleh Alfin Toffler, yaitu Food, Fashion dan Fun.

Upaya-upaya seperti tersebut di atas tentu harus menjadi perhatian bersama, agar prillaku konsumtif dan sikap pragmatisme yang sudah teranjur terbentuk di Bangka Belitung tidak terus mengakar dan menguat. Mengingat kemajuan pembangunan suatu daerah tidak hanya dilihat dari pembangunan infrastruktur, melainkan beriringan dengan pembangunan manusianya, makaprilaku dan sikap ini akan menjadi batu sandungan dan menghambat laju pertumbuhan peradaban. 

Editor : Muri Setiawan

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network