"Kadang masyarakat mau gampangnya saja, sudah dibakar lalu ditinggal. Atau dia tunggu, dikira api sudah mati padahal belum, masih ada bara api yang masih hidup, malam harinya ditiup angin, alhasil terbakar," tambahnya.
Di samping itu, untuk menghadapi fenomena el nino dua bulan ke depan dan mengantisipasi kebakaran lahan, pihaknya melakukan sosialisasi dan mempersiapkan relawan di tiap kecamatan.
"Karena keterbatasan sarana dan prasarana, kita juga sosialisasi ke setiap kecamatan untuk mengaktifkan relawan di desa agar dapat mengawal setiap pembukaan lahan oleh warga," ujarnya.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait