JAKARTA, lintasbabel.id - Anggota Komisi VII DPR Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mulyanto meminta pemerintah menjamin proses riset vaksin Merah Putih terus berlanjut. Hal itu diungkapkannya, menyusul status kelembagaan Pusat Riset Bio Molekuker (PRBM) Eijkman, yang akan dilebur ke Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Mulyanto mengingatkan pemerintah, bahwa riset vaksin Merah Putih merupakan amanah rakyat Indonesia dalam hal penanggulangan Covid-19. Karena itu, upaya ini jangan sampai terhenti hanya karena terjadi perubahan status kelembagaan.
"Pemerintah jangan gegabah, perlu memikirkan soal ini secara seksama. Jangan sampai program strategis yang menjadi amanat PRBM Eijkman, misalnya untuk mengembangkan riset Vaksin Merah Putih menjadi mandeg atau terbengkalai," kata Mulyanto dalam keterangannya, Senin (3/1/2022).
Mulyanto khawatir dengan diberhentikannya para ilmuwan yang mencapai 100 orang lebih serta dipindahkannya laboratorium PRBM Eijkman jauh dari RSCM/FKUI, akan menimbulkan masalah bagi kelanjutan Riset Vaksin Merah Putih yang dimotori PRBM Eijkman bersama BUMN Bio Farma.
Menurut Mulyanto, tidak mudah mencari pengganti para saintis ini dalam waktu singkat. Begitu pula posisi laboratorium yang strategis dekat dengan rumah sakit dan fakultas kedokteran, sehingga akses kepada sampel, bahan, alat, dan SDM medis sangat mudah.
"Ini akan membuat jadwal produksi Vaksin Merah Putih Eijkman semakin molor," ujarnya.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait