MANCHESTER, Lintasbabel.iNews.id - Kekalahan terbesar MU dari rival abadinya Liverpool ternyata menyimpan kisah tersendiri. Tidak sedikit pihak mengaitkan mitos buruk atas penghargaan Manager of the Mount yang diraih Erik Ten Hag menjadi kutukan bagi pelatih yang menerimanya.
Liga Premier Inggris punya cerita dan mitos tersendiri. Salah satu mitos yang selalu dikait-kaitkan adalah kutukan pengahargaan Manager of the Mount yang diyakini akan menjadi bumerang bagi pelatih penerima di bulan berikutnya.
Erik Ten Hag terbukti mampu mengangkat performa MU yang terpuruk pasca ditinggalkan oleh Sir Alex Ferguson. MU perlahan mulai merangsek ke papan atas klasemen dan nangkring di posisi ke-3. Bahkan sepanjang bulan Februari, pelatih berkepala plontos ini mampu membuat the Reds Devils tampil perkasa tidak terkalahkan sehingga diganjar penghargaan sebagai Manager of the Mount edisi Februari 2023.
Penampilan ciamik MU sepanjang Februari serta-merta musnah pada awal Maret 2023. Tepatnya tanggal 6 Maret 2023 dimana stadion Anfield menjadi saksi pembantaian 7-0.
Kekalahan paling memalukan sepanjang rivalitas terbesar di liga Inggris ini seakan mengingatkan bahwa petaka kutukan Manager of the Mount itu benar adanya. Uniknya, hanya berselang dua hari usai dibantai Liverpool, Erik Ten Hag menerima penghargaan sebagai pelatih terbaik bulan Februari.
Ten Hag tidak sendirian, kiper David de Gea dan Marcus Rashford juga menerima penghargaan serupa. Dari 4 penghargaan bulanan yang diberikan oleh otoritas sepakbola.Inggris ini, tiga diantaranya berlabuh ke kubu MU.
De Gea mendapat penghargaan sebagai kiper terbaik (Save of the Mount) dan Rashford didaulat sebagai pemain terbaik (Player of the Mounth) untuk bulan yang sama, Februari 2023.
Mitos kutukan Manager of the Mounth ini juga pernah dialami hampir semua pelatih di Premier League, termasuk Mikel Arteta, Pep Guardiola, Jurgen Klop, Antonio Conte, dan lainnya.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait