MOSKOW, Lintasbabel.iNews.id - Rusia memastikan pihaknya akan mengakhiri perang, dengan catatan pihak Ukraina mau memenuhi tuntutan mereka. Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov menegaskan, Rusia akan mencapai tujuan operasi tersebut dengan berbagai cara. Meski demikian, Rusia tetap berharap bisa menyelesaikan konflik ini di meja perundingan.
Diketahui, invasi Rusia ke Ukraina sudah berlangsung hampir setahun, tepatnya sejak 24 Februari 2022. Operasi militer khusus Rusia yang diumumkan Presiden Vladimir Putin memiliki dua tujuan utama, yakni melucuti persenjataan Ukraina atau demiliterisasi. Rusia mengecam langkah Ukraina yang hendak bergabung dengan NATO.
Itu berarti persenjataan negara Barat akan berada di halaman depan Rusia. Tujuan lain dari operasi di Ukraina adalah melenyapkan kelompok neo-Nazi atau denazifikasi.
Lebih lanjut Peskov mengatakan, serangan Ukraina ke Semenanjung Krimea akan sangat berbahaya. Komentarnya itu terkait dengan laporan surat kabar The New York Times bahwa para pejabat Amerika Serikat (AS) menyambut baik rencana untuk membantu Ukraina menyerang Krimea.
Rusia mencaplok Krimea pada 2014, namun dunia internasional masih mengakui wilayah tujuan wisata yang hangat itu sebagai milik Ukraina.
"Ini berarti meningkatkan konflik ke level baru yang bukan menjadi pertanda baik bagi keamanan Eropa", kata Peskov.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait