DOHA, Lintasbabel.iNews.id - Amerika Serikat berkemas kembali ke negaranya usai ditaklukan oleh Belanda pada fase knock out 16 besar Piala Dunia Qatar 2022. Gol Memphis Depay, Daley Blind dan Denzel Dumfries hanya mampu dibalas satu gol Haji Wright sekaligus memberi kemenangan 3-1 tim Orange Belanda.
AS gugur ke-4 kalinya dibabak 16 dari 5 putaran final Piala Dunia yang mereka ikuti berturut-turut. Pelatih AS, Gregg Berhalter bergegas membawa pulang anak asuhnya untuk mempersiapkan kejutan pada Piala Dunia 2026, dimana AS akan menjadi tuan rumah bersama Mexico dan Kanada.
Meskipun kembali tersingkir, Gregg Berhalter boleh berbesar hati, pasalnya selama pertandingan tim asuhannya mampu mengimbangi permainan tim sekaliber Belanda bahkan mencatatkan penguasaan bola yang lebih baik.
Dilansir dari livescore.com, AS berhasil menorehkan 58,4 % penguasaan bola dan melepaskan 17 tembakan percobaan dimana 6 tembakan tepat mengarah ke gawang Belanda. Catatan ini lebih baik dari Belanda yang hanya mampu membukukan 41,6% penguasaan bola, 12 tembakan percobaan, dan 6 shoot on target. Sayangnya faktor penyelesaian akhir berupa gol yang menjadi penentu pemenangan dalam paga yang berlangsung di Khalifa International Stadium, Minggu, 4 Desember 2022 ini.
"Hari ini adalah momen kecil. Kami adalah tim yang sangat sulit untuk dipermainkan, tim yang tidak ingin dilawan oleh negara lain karena intensitas dan pergerakan kami," kata Berhalter.
Berhalter tidak segan mengakui kualitas penyelesaian akhir dari pemain-pemain kelas dunia Belanda, menjadi satu-satunya faktor pembeda dalam laga ini.
"Apa yang akan saya katakan adalah, ketika Anda melihat perbedaannya, bagi saya ada kualitas ofensif yang dimiliki Belanda yang sedikit kurang kami miliki. Itu normal. Kami memiliki grup muda, para pemain memulai karir mereka dan kami akan mengejar itu, tetapi kami tidak memiliki Memphis Depay sekarang, yang bermain di Barcelona dan telah bermain di Liga Champions selama bertahun-tahun. Itu bukan alasan, akan ada masanya bagi kami. Ketika Anda melihat bagaimana kami bermain, itu harus positif. Kami harus percaya diri bahwa kami bisa bermain melawan siapa pun di dunia, dengan cara yang kami ingin mainkan, itulah yang penting."kata Gregg Benhalter.
Berbekal pengalaman dari Qatar, Benhalter optimis tim muda yang diusungnya ini akan siap berbicara lebih banyak pada episode selanjutnya. Apalagi AS akan menjadi salah satu tuan rumah bersama, dimana dukungan supporter akan memberi kekuatan tambahan seperti yang dialami timnya saat berlaga di Piala Dunia Qatar.
"Sekarang ini tentang membawanya ke level berikutnya, di mana Anda bisa menang dalam pertandingan sistem gugur dan terus maju. Mereka melakukan pekerjaan dengan baik dan kami pasti menempatkan cap kami di Piala Dunia ini. Saya pikir grup ini sudah dekat. Untuk menurunkan starting XI termuda di Piala Dunia empat kali berturut-turut, untuk tetap bermain seperti kami, publik Amerika harus optimis. Kami mendengar tentang dukungan yang kami dapatkan dari kampung halaman, itu adalah sesuatu yang sangat kami hargai, kami mohon maaf kami tidak dapat memenangkan pertandingan."kata Benhalter.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait