NOVO-OGARYOVO, Lintasbabel.iNews.id - Presiden Putin mewacanakan pembentukan kompetisi olahraga sendiri setelah tidak ada kejelasam nasib para atlit Rusia yang dilarang tampil dievent internasional menyusul invasi militer ke Ukraina. Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) menjadi pihak yang diharapkan dapat digandeng untul mewujudkan keinginan ini.
Dampak perang invasi yang dilancarkan sejak 22 Februari 2022 tidak hanya berimbas pada hubungan diplomatik maupun kerusakan fisik akibat perang. Berbagai komite olahraga dunia maupun Eropa melarang partisipasi Rusia dalam event olahraga.
Kondisi ini praktis membuat atlit-atlit Rusia tidak memiliki ruang untuk berkompetisi ditingkat regional maupun internasional. Sebuah situasi yang tentu saja berdampak langsung pada prestasi dan kondisi keuangan atlit profesional negeri Beruang Merah ini.
Terbaru, komite paralimpiade Internasional menolak keikutsertaan atlit paralimpik Rusia sebagai bagian dari upaya dunia memberi tekanan agar Rusia menghentikan agresi dan menarik mundur seluruh pasukannya dari wilayah Ukraina.
"Hari ini (02/12/2022), untuk beberapa alasan, gerakan Paralimpiade internasional menolak untuk bekerja sama dengan Paralimpiade kami. Kami akan melihat berapa lama ini akan berlangsung, tetapi dalam hal apa pun atlet penyandang disabilitas kami harus melakukan apa yang mereka sukai, dan mereka yang belum melakukannya, harus mendapatkan kesempatan itu. Tidak ada keraguan tentang itu," kata Putin.
Dilansir dari kantor berita Rusia, TASS, Jumat, 2 Desember 2022, presiden Vladimir Putin mencoba untuk menggagas sebuah kompetisi multi nasional dengan melibatkan negara-negara sekutunya atau setidaknya negara yang masih mau menerima kontigen Rusia dalam sebuah event olahraga.
"Kami akan terus mengusahakannya, termasuk dengan mitra kami dalam Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO), kami telah mengajukan pertanyaan ini di sana, itu mendapat tanggapan yang sangat baik, dan kami akan bergerak ke arah ini," kata Putin
Upaya menggelar event tersendiri ini juga tidak akan berlangsung mudah menyusul semakin solidnya keberpihakan Uni Eropa dan NATO terhadap Ukraina yang menjadi korban agresi militer Rusia.
Putin berkeyakinan upaya ini akan mendapat respon positif dari negara-negara yang tidak memusuhi Rusia karena akan membawa dampak ekonomi yang baik bagi semua pihak yang terlibat.
"Kami berusaha melakukannya sedemikian rupa sehingga ada motivasi finansial yang sesuai, yang tidak hanya menarik, tetapi juga akan mendukung atlet kami. Saya jamin, kami akan memperluas pekerjaan ini, tidak diragukan lagi," kata Presiden Vladmir Putin.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait