KUALA LUMPUR, Lintasbabel.iNews.id - Pengguna platform media sosial berbagi video TikTok banyak menemukan konten SARA terkait pemilu Malaysia yang berpotensi memicu perpecahan. Saat ini TikTok dalam siaga tinggi terkait pemilu Malaysia.
Tak hanya itu, TikTok mengungkap banyaknya pelanggaran pedoman dalam konten yang diunggah para pengguna sejak sebelum pemilu.
Sementara itu, Kepolisian Malaysia sejak beberapa hari lalu juga memperingatkan warga agar tidak memancing isu suku agama ras antargolongan (SARA) setelah hasil pemilu berakhir buntu.
Tak satu pun partai atau koalisi yang mampu memenuhi syarat perolehan kursi di parlemen untuk bisa membentuk pemerintahan.
"Kami terus waspada dan secara agresif akan menghapus konten yang melanggar," bunyi pernyataan TikTok, dikutip dari Reuters, Rabu (22/11/2022).
TikTok juga telah menghubungi otoritas Malaysia terkait pelanggaran berat terhadap pedoman penggunaan yang terus menerus terjadi, sejak sebelum pemilu digelar.
Pengguna media sosial juga melaporkan banyak unggahan video TikTok mengandung unsur SARA, termasuk tragedi yang menewaskan sekitar 200 orang pada 1969.
Malaysia pernah mengalami masa kelam dalam pesta demokrasi. Kerusuhan di Kuala Lumpur menewaskan sekitar 200 orang pada 13 Mei 1969, beberapa hari setelah partai oposisi yang didukung kelompok keturunan China memperoleh suara besar.
TikTok telah menghapus video terkait tragedi 13 Mei karena melanggar pedoman penggunaan. Namun platform media sosial milik ByteDance itu enggan menyebutkan jumlah posting-an yang dihapus maupun laporan yang diterima.
Selain itu TikTok akan menghapus semua akun milik pengguna berusia di bawah 13 tahun. Ini terkait keluhan dari para orangtua bahwa anak-anak mereka terpapar konten SARA.
Artikel ini telah tayang di www.inews.id dengan judul " TikTok Siaga Tinggi di Malaysia, Banyak Netizen Unggah Konten SARA terkait Pemilu "
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait