Ketika awalnya, GMKI tumbuh dari kelompok-kelompok doa dan diskusi-diskusi hingga akhirnya membentuk suatu organisasi kemahasiswaan yang permanen. Kedua semangat diatas telah membawa sejarah GMKI menjadi salah satu kekuatan gerakan pro-demokrasi dalam mewujudkan nilai-nilai demokrasi, penegakan hukum dan hak asasi manusia.
Dibalik berdirinya GMKI Pangkalpinang ada orang-orang yang sudah memperjuangkan agar diizinkan. Goklas Hutagaol ditemani senior GMKI pendeta Yoelyang, dulu melayani di salah satu gereja di Pangkalpinang. Dialah yang membantu membentuk GMKI dan juga membentuk panitia agar cabang ini bisa terbentuk.
Ada banyak strategi yang Goklas Hutagaol lakukan agar gerakan ini tetap berjalan, antara lain mengenal dan merangkul semua anggota khusus badan pengurus cabang, yaitu mengenal semua karakter agar bisa untuk mengarahkan mereka untuk menjalankan tugas dan tupoksi mereka masing-masing. Dan penekanan kepada pengurus cabang supaya benar-benar mengerjakan program-programnya, membangun dinamika organisasi diantar badan pengurus cabang untuk mengembangkan nilai-nilai kritis badan pengurus cabang, melakukan kolaborasi kepada PGIW (Persatuan Gereja Indonesia), pemprov, polda, pemkot, polres, PT Timah dan Cipayung plus. Dan tentu saja Goklas Hutagaol dalam kepengurusannya melakukan regenerasi dan kaderisasi.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait