Saat ini, kata Arifin, Kementerian ESDM bersama pihak terkait tengah menyusun rencana strategi pengembangan B40 dengan menerapkan bahan bakar hijau.
Beberapa strategi yang dilakukan untuk mencapai pengembangan BBN antara lain pengembangan green diesel melalui co-processing di kilang Pertamina RU II Dumai yang diperkirakan masuk pada tahun 2022.
Kemudian pengembangan green diesel melalui Pertamina standalone diperkirakan masuk pada tahun 2022 melalui revamping tahap I dan 2023 revamping tahap II pada kilang Pertamina unit TDHT RU IV Cilacap serta unit green refinery standalone RU III Plaju pada tahun 2024.
Arifin menuturkan, pemerintah juga melakukan pengembangan bensin sawit rakyat yang melibatkan petani kecil dan koperasi.
"Saat ini sedang disiapkan percobaan pilot demonstration plan yang terus dicoba di Bandung. Ini nanti akan menghasilkan unit-unit kecil yang diharapkan bisa dipakai di daerah-daerah tersebut," ujarnya.
Selanjutnya, pengembangan bioavtur untuk pengembangan komersial dan katalis merah putih mulai digunakan pada 2022.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait