Muhammad Sadad memutuskan berhenti kuliah di Universitas Indonesia demi mengembangkan Erigo. Foto: Instagram/ Sadad.
Omset Rp22 Miliar
Pelan tapi pasti, Erigo mulai dikenal publik, omset pun mulai menunjukkan hasil. Puncaknya, pada tahun 2015, omset Erigo tembus hingga Rp 22 miliar.
“Pas fase-fase gue terpuruk, orangtua gue sempat yang harus jual ruko, jual ini-itu, jual asetnya buat kemajuan usaha sendiri. Orangtua gue selalu berpesan, ‘Bang, ketika susah, ketika lagi ada masalah, cerita sama Mama, ya. Cerita sama Papa. Biar dibantu doa juga’,” ujar Sadad.
Sadad menyadari bahwa kedua orangtuanya masih memercayakan dirinya untuk mengembangkan bisnis sendiri. Bahkan, sampai mendukungnya dari segi materi dan materiil.
Mendapat dorongan dan semangat dari orang-orang sekitar, jangan heran bila Erigo kian eksis, terutama di kalangan anak muda. Berbagai produk yang dijual, di antaranya kemeja, celana jeans, jaket, topi, dan tas, laris manis di pasaran.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait