PANGKALPINANG, lintasbabel.id - Ditengah kemunduran pasukannya di Ukraina, Rusia menuduh Amerika Serikat tengah mengembangkan laboratorium biologi berbahaya disejumlah kawasan yang berbatasan dengan Rusia. Di wilayah Ukraina saja, sedikitnya terdapat 30 unit laboratorium biologis AS yang diklaim ditemukan Rusia selama perang yang sudah memasuki hari ke-202 ini.
Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Nikolay Patrushev pada hari Senin (12/9/2022) mengatakan, jaringan aboratorium biologi AS di sekitar Rusia menimbulkan ancaman serius bagi penduduk setempat, termasuk warga Rusia yang berada dikawasan tersebut.
“Jaringan biolaboratorium yang dibuat oleh AS di sekitar negara kita juga menimbulkan ancaman bagi keselamatan penduduk," kata Patrushev.
Dilansir dari kantor berita Rusia TASS, Patrushev menyebutkan bahwa militer Rusia sudah mengungkap keberadaan puluhan laboratorium berbahaya diwilayah Ukraina.
"Ada lebih dari 30 di antaranya di Ukraina saja. Selama operasi militer khusus, banyak fakta terungkap yang mengonfirmasi bahwa laboratorium semacam itu mengembangkan komponen. senjata biologis dan cara pengirimannya," ujar Patrushev.
Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Letnan Jenderal Igor Konashenkov mengatakan bahwa selama operasi militer khusus di Ukraina, pasukan Rusia menemukan bukti yang menunjukkan pembersihan darurat oleh rezim Kiev dari jejak program biologis militer, yang dilakukan di Ukraina dan didanai oleh AS.
Departemen Pertahanan. Menurut Konashenkov, staf dari laboratorium yang berbasis di Ukraina yang dikelola Pentagon ini mengungkapkan pembuangan darurat patogen yang sangat berbahaya pada 24 Februari, yaitu wabah, antraks, tularemia, kolera, dan penyakit mematikan lainnya.
Editor : Haryanto
Artikel Terkait