PANGKALPINANG, lintasbabel.id - Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menjadi provinsi ke tiga penyokong inflasi terbesar di Indonesia, perhari ini Kamis (18/8/2022). Inflasi tersebut menyentuh angka 7,77 persen.
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dalam paparannya dalam kegiatan Rakornas Pengendalian Inflasi secara virtual, menyampaikan dari lima provinsi terbesar penyokong inflasi di Indonesia yang salah satunya Provinsi Bangka Belitung.
"Hari ini kita dapatkan data bahwa ada lima provinsi di Indonesia yang angka inflasinya tinggi yakni Jambi 8,35 persen, Sumbar 8,01 persen, Bangka Belitung 7,77 persen, Riau 7,04 persen dan Aceh 6,97 persen," ucap Presiden Jokowi.
Pj Gubernur Kepulaaun Bangka Belitung, Ridwan Djamaludin, setelah mendengarkan pernyataan dari Presiden RI tersebut mengajak Tim TPID, untuk segera mencari penyebab masalah tingginya angka inflasi serta mencari solusi agar inflasi dapat dikendalikan.
"Saya kaget angka inflasi kita bisa mencapai angka tersebut, hanya dalam beberapa saat saja naiknya bisa setinggi itu dan setelah saya konfirmasi ke pihak BI banyak faktor penyebabnya. Segera kami tindak lanjuti dengan gunakan data yang baik agar tahu solusinya seperti apa," katanya.
Tingginya harga tiket penerbangan dikatakan Ridwan, menjadi salah satu faktor penyebab inflasi menjadi tinggi.
"Harga tiket penerbangan kita masih relatif tinggi dan ini salah satu penyebabnya harus kami cari solusinya seperti apa, agar inflasi ini tidak terlalu tinggi seperti ini," tuturnya.
Tingginya inflasi juga dikatakan kepala Perwakilan Bank Indonesia Kepulauan Bangka Belitung, Budi Widihartanto. Kata dia, karena adanya faktor musiman kebutuhan pangan seperti ikan, dan cabai selain angkutan udara.
"Inflasi yang terjadi sebenernya mulai bulan Maret memang inflasi tinggi karena faktor musiman seperti ikan, dan juga dimulai dibukanya mobilitas orang, daerah wisatawan dan banyak yang masuk ke Bangka Belitung. Sehingga kebutuhan pangan juga meningkat, selain angkutan udara," ucapnya.
Budi berharap pihaknya bersinergi dengan pihak- pihak terkait bisa mengurangi angka inflasi musiman ini dengan berbagai gerakan yang akan dilakukan oleh BI beserta pemerintah dan tim TPID.
"Kami akan berusaha bersinergi dengan.pihak terkait bagaimana inflasi ini dapat kita kendalikan dengan pengendalian ketersediaan pangan yang ada di daerah sehingga inflasi musiman dapat kita kendalikan," katanya.
Editor : Haryanto
Artikel Terkait