Gubernur melanjutkan, agar investor berbondong-bondong berinvestasi di daerah kepulauan, satu hal yang menjadi penentu selain pasokan energi listrik, yakni pelabuhan yang representatif.
Menurutnya, dengan lancarnya logistik yang bisa melabuhkan kapal berukuran besar, maka akan membuat harga barang yang masuk ke Babel semakin murah, dan harga komoditi ekspor kita juga dapat berdaya saing.
"Setelah masalah kelistrikan ini selesai, ada satu hal lagi yang akan kami fokuskan untuk menggaet investor, yakni pelabuhan yang representatif untuk mendukung arus barang masuk dan keluar yang lancar," ujarnya.
Sementara itu, Eko Rahmiko, selaku Senior Manager Perizinan Pertanahan dan Komunikasi PLN Sumbagsel, dalam rapat tersebut memaparkan progres pembangunan jalur 150 kV Interkoneksi Sumatera-Bangka.
Proyek dengan nilai investasi triliunan rupiah tersebut diprediksikan akan rampung awal akhir tahun 2021 atau paling lambat pada awal tahun 2022 mendatang.
"ini merupakan proyek kabel laut terpanjang PLN se-Indonesia, saat ini progresnya penggelaran kabelnya sejauh 36 kilometer sudah selesai dari Tanjung Carat hingga Muntok," jelasnya.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait