Merawat Tradisi, Warga Desa Batu Belubang Gelar Festival Nganggong Milang Arei

Haryanto
Merawat Tradisi, Warga Desa Batu Belubang Gelar Festival Ganggong Milang Arei (foto : lintasbabel.id/ Haryanto).

BANGKA TENGAH, lintasbabel.id - Budaya Ganggong Milang Arei atau ngaggung bersama tepat dihari ke tujuh orang meninggal dunia, kini mulai ditanggalkan masyarakat di sejumlah daerah di Bangka Belitung. Untuk merawat dan menggairahkannya kembali, warga Desa Batu Belubang, Kecamatan Pangkalan Baru, Bangka Tengah, menggelar Festival Seni Budaya Ganggong Milang Arei selama dua hari.

Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman mengatakan, akan memasukan kegaitan tersebut menjadi agenda tahunan dinas terkait. 

"Warga di sini sudah merintis di mana kami ingin menyemarakkan destinasi wisata. Ini kegiatan yang didisaen masyarakat Desa Batu Belubang, kami akan jadikan agenda di Kabupaten Bangka Tengah," kata, Algafry, Minggu (7/11/2021).

Ia menuturkan, pihaknya akan membuat kegiatan tersebut lebih meriah dengan berbagai macam gelaran seni dan budaya.


Warga bergotongroyong nganggung. (Foto : linstasbabel.id/ Haryanto).

"Ganggong Kirap Milang Arei ini cukup menarik, nanti kedepan kami akan kemas lebih menarik oleh Dinas Pariwasata, sehingga menjadi agenda wisata di tingkat kabupaten," ujarnya.

Kegiatan digelar di Pantai Tapak Antu, Desa Batu Berlubang itu, juga menampilkan ragam seni dan pemeran produk UMKM warga setempat.

Ketua Panitia Pelaksana Hamdani mengatakannya, Milang Arei merupakan adat istiadat yang sudah dilakukan secara turun temurun oleh masyarakat Desa Batu Belubang. 

Tujuannya untuk mendoakan orang yang sudah meninggal dunia, agar mereka ditempatkan di sisi Allah SWT.

"Milang Arei ini dilakukan setelah salat zduhur di hari ke 7 hari orang meninggal dunia. Biasanya dilakukan di masjid atau rumah adat. Milang Arei diisi dengan kegiatan nganggung bersama yang membawa makan pokok, kemudian disantap bersama," tutur Hamdani.

Namun seiring perkembangannya zaman, tradisi tersebut mulai kurang diminati masyarakat, sehingga pelaksanaannya tidak segairah dulu.


Warga Desa Batu Belubang nganggung. (Foto : lintasbabel.id/ Haryanto).

"Tradisi ini masih kami lakukan, cuma sekarang minat masyarakatnya agak kurang. Jadi dari sinilah kami angkat dan lestarikan lagi Kirap Nganggung ini," ucapnya.

Editor : Haryanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network