BANGKA TENGAH, lintasbabel.id - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah terus berupaya menekan angka stunting di wilayahnya dengan melibatkan seluruh lintas sektor yang ada. Hal ini mengingat Kabupaten Bangka Tengah menjadi salah satu daerah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagai lokus stunting.
"Kami (Pemkab Bateng - red) memang sudah mulai memberikan sosialisasi kepada masyarakat, termasuk saya sudah minta ke Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) untuk membantu menggerakkan masyarakat tentang betapa pentingnya untuk hidup sehat dan menunda pernikahan dini," ujar Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman pada Rabu (26/10/2021).
Tak hanya itu, pihaknya juga menekankan untuk meningkatkan bidang pendidikan, dengan mengajak masyarakat yang belum atau putus sekolah untuk kembali bersekolah.
"Sudah kami gerakkan, yang mana tidak hanya terbatas di sektor kecil, tapi semua penunjang, termasuk di bidang pendidikan, dimana kami turut mengajak teman-teman yang belum atau putus sekolah untuk kembali bersekolah, kemudian juga dari segi pertanian dan lainnya ini terus kami dukung," ujarnya.
Lebih lanjut, pihaknya turut mengandeng semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), termasuk pemerintahan kecamatan, desa dan pemerhati masyarakat, serta kerjasama organisasi profesi, dan lainnya untuk saling bekerja sama dalam menekan angka stunting.
"Semoga dengan upaya ini, ke depannya kasus stunting di Kabupaten Bangka Tengah bisa nol kasus," ujar Algafry.
Diletahui berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Tengah mencatat ada 13 Desa yang terdiri dari enam kecamatan di wilayah Bangka Tengah yang menjadi lokus stunting, diantaranya Desa Tanjung Gunung, Batu Belubang, Lubuk Pabrik, Kulur Ilir, Sungai Selan, Sungai Selan Atas, Sarang Mandi, Romadhon, Tanjung Pura, Keretak Atas, Melabun, Kerantai, dan Belilik.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait