Biodata dan Profil Lengkap Anies Baswedan, Sejak Kecil Sudah Terlihat Jiwa Kepemimpinannya

Muri Setiawan
Biodata dan profil lengkap Anies Baswedan, mantan Rektor termuda Universitas Paramadina dan Mendikbud RI, yang kini menjadi Gubernur DKI Jakarta. Foto/Istimewa

PANGKALPINANG, lintasbabel.id - Biodata dan profil Anies Baswedan ada di artikel ini. Pria bernama lengkap Anies Rasyid Baswedan ini merupakan Gubernur Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta sejak 2017 sampai saat ini. 

Anies juga sempat menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) di Kabinet Kerja Joko Widodo-Jusuf Kalla. Sebelumnya, pria kelahiran 7 Mei 1969 ini menjadi Rektor Universitas Paramadina. 

Anies Baswedan lahir pada 7 Mei 1969 di Kuningan, Jawa Barat. Ia merupakan anak dari Rasyid Baswedan yang berprofesi sebagai dosen Fakultas Ekonomi di Universitas Islam Indonesia (UII) dan Hj. Aliyah Rasyid Baswedan, yang merupakan dosen dan guru besar emeritus di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Anies merupakan cucu dari H. Abdurrahman Baswedan atau dikenal dengan nama A. R. Baswedan. Kakek Anies merupakan pahlawan nasional dan dikenal sebagai seorang nasionalis, jurnalis, pejuang Kemerdekaan Indonesia, diplomat, mubaligh, dan sastrawan Indonesia.

Ia memiliki dua orang adik, yaitu Ridwan Baswedan dan Abdillah Baswedan. Anies dibesarkan di Yogyakarta. Pada saat usianya menginjak 5 tahun, Anies bersekolah di Taman Kanak-kanak (TK) Masjid Syuhada. Setelah itu, Anies melanjutkan sekolah dasar Laboratori, Yogyakarta saat berusia 6 tahun.

Anies kecil dikenal sebagai anak yang mudah bergaul dan juga punya banyak teman, serta sudah memiliki bakat sebagai organisator. Ini terlihat pada saat dirinya berusia 12 tahun, sudah membentuk kelompok bernama ‘Kelabang’ atau Klub Anak Berkembang, yang memiliki anggota berusia 7 sampai 15 tahun. Kelompok Kelabang ini aktif mengadakan berbagai kegiatan olahraga dan kesenian di kampungnya.

Setelah tamat pendidikan dasar, Anies melanjutkan pendidikan menengah di SMP Negeri 5 Yogyakarta, di mana dirinya terus aktif dalam kegiatan organisasi, yakni Organisasi Intra Sekolah (OSIS) dan memiliki jabatan pengurus bidang Hubungan Masyarakat.

Lulus SMP, Anies memilih Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Yogyakarta. Disni, Anies aktif mengikuti sejumlah organisasi termasuk Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS. Bahkan, Anies pernah menjabat sebagai Ketua OSIS setelah Indonesia setelah mengikuti pelatihan kepemimpinan yang diikuti oleh ratusan siswa di sekolah tersebut pada tahun 1985. 

Pada tahun 1987 Anies terpilih untuk mengikuti program pertukaran pelajar dan tinggal selama setahun di Milwaukee, Wisconsin, Amerika Serikat. Kesibukannya di organisasi membuat Anies harus menambah masa studinya menjadi 4 tahun. Anies juga sempat mendapatkan kesempatan di bidang jurnalistik setelah dirinya kembali dari Amerika. 

Setelah menyelesaikan SMA, Anies masuk ke Fakultas Ekonomi di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta. Ia menyandang gelar sarjana ekonomi pada usia 26 tahun. Lulus dari UGM, Anies langsung aktif di lembagai kajian ekonomi di almamaternya di Pusat Antar Universitas Studi Ekonomi UGM.

Di UGM Anies bergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) MPO. Menjadi Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang sebelumnya adalah Senat Mahasiswa. Anies juga memulai gerakan berbasis riset, yakni sebuah tanggapan atas tereksposnya kasus Badan Penyangga dan Pemasaran Cengkeh yang menyangkut putra Presiden Soeharto, Hutomo Mandala Putra. Anies juga turut menginisiasi demonstrasi melawan penerapan Sistem Dana Sosial berhadiah pada November 1993 di kota Yogyakarta.

Saat kuliah, Anies mendapatkan beasiswa Japan Airlines Foundation bidang Asian Studies di Universitas Sophia Tokyo, Jepang.

Usai kuliah, Anies mengabdikan dirinya di Pusat Antar Universitas Studi Ekonomi UGM. Kemudian melanjutkan kuliah masternya dalam bidang keamanan internasional dan kebijakan ekonomi di School of Public Affairs, University of Maryland, College Park pada tahun 1997 setelah mendapatkan beasiswa dari Aminef.

Lulus S2, Anies kembali mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan kuliahnya dalam bidang ilmu politik di Northern Illinois University pada tahun 1999. Pada tahun 2004, Anies juga sempat mendapatkan beasiswa sebagai mahasiswa berprestasi dalam bidang politik, dan lulus pada tahun 2005. 

Ia menempuh pendidikan S2 di University of Maryland, School of Public Policy, College Park, Amerika Serikat dan S3-nya di Northern Illinois University, Department of Political Science, Dekalb, Illinois, Amerika Serikat.

Sepanjang kariernya, Anies pernah bekerja sebagai National Advisor bidang desentralisasi dan otonomi daerah di Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan, Jakarta (2006-2007). Anies juga pernah menjadi peneliti utama di Lembaga Survei Indonesia (2005-2007).

Pada 15 Mei 2007, Anies dipercaya menjadi Rektor Universitas Paramadina di usia 38 tahun, menggantikan pendahulunya yang juga pendiri kampus tersebut, yakni cendikiawan muslim, Nurcholish Madjid atau biasa disapa dengan Cak Nur. 

Majalah Foreign Policy memasukan Anies dalam daftar 100 Intelektual Publik Dunia. Selanjutnya pada 2008, Anies merintis Program Beasiswa di Universitas Paramadina bernama Paramadina Fellowship, yang mengadopsi konsep dari universitas-universitas di Amerika Utara dan Eropa dengan menyematkan nama sponsor sebagai predikat penerima beasiswa.

Pada 2009 Anies menginisiasi gerakan Indonesia Mengajar, yang merupakan tindak-lanjut ide yang pernah diutarakan (alm) Prof. Koesnadi Hardjasoemantri. Gerakan ini dimaksudkan untuk mendorong kemajuan pendidikan di Indonesia, bukan melalui seminar dan diskusi tetapi melalui program konkret mengirimkan sarjana terbaik Indonesia menjadi guru SD.

Anies juga sempat mencalonkan diri sebagai presiden pada 2014 melalui konvensi Partai Demokrat. Namun, hal tersebut tidak berhasil membawanya untuk mengikuti pesta demokrasi tersebut. Kemudian, Anies menjadi juru bicara pasangan Capres-Cawapres Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK).

Alhasil, pasangan yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu berhasil mengalahkan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. 

Kesuksesan Anies di bidang pendidikan membawanya menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) dalam Kabinet Kerja periode 2014-2019 sejak 27 Oktober 2014 yang dipimpin Jokowi-JK. 

Gebrakan yang pernah dilakukan Anies yakni merombak organisasi di lingkup Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), seperti Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dipisah dan digabung dengan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Anies juga membenahi seleksi terbuka Kemendikbud dan melakukan distribusi Kartu Indonesia Pintar (KIP). Membuat program sekolah aman serta mengimbau orangtua agar mengantar anaknya sekolah pada tahun ajaran baru.

Anies juga menerapkan kurikulum pendidikan terbaru serta menyebarkan guru berkualitas agar merata di semua wilayah serta melakukan reformasi ujian nasional. Ia menjabat sebagai Mendikbud mulai 2014 hingga pertengahan 2016. Setelah itu digantikan oleh Muhadjir Effendy.

Usai menjabat menteri pendidikan, Anies kemudian maju dalam putaran pemlihan Gubernur DKI Jakarta ke-19 bersama Sandiaga Uno. Pada Jumat 23 September 2016, pasangan Anies-Sandiaga Uno resmi mendaftarkan diri ke KPU DKI. Anies menjadi Cagub dan Sandiaga Uno menjadi Cawagub untuk mengikuti Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017. Pasangan ini diusung oleh dua partai politik, yakni Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). 

Pada pemilihan umum kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta yang dilaksanakan dua putaran 2017 silam, pasangan Anies dan Sandiaga berhasil mengalahkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok serta Djarot Saiful Hidayat.

Anies menikah dengan Fery Farhati Ganis pada tahun 1996. Dari pernikahannya itu, pasangan ini kini telah dikaruniai empat orang anak. Mereka adalah Mutiara Annisa Baswedan, Mikail Azizi Baswedan, Kaisar Hakam Baswedan, dan Ismail Hakim Baswedan.

BIODATA

Nama : Anies Rasyid Baswedan, Ph.D

Tempat, Tanggal Lahir : Kuningan, 07 Mei 1969

Agama : Islam

 

Riwayat Pendidikan

Studi Asia, Universitas Sophia, Tokyo, Jepang, 1993

Sarjana Ekonomi (Bachelor of Science equivalent), Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia, 1995

Master of Public Management, Sekolah Urusan Publik, Universitas Maryland, College Park, AS, 1998

Doctor of Philosophy, Departemen Ilmu Politik, Northern Illinois University, AS, 2004

Karier

Research Assistant, Kantor Penelitian, Evaluasi, dan Studi Kebijakan, Northern Illinois University, (2000 – 2004)

Research Manager, IPC Inc., Bannockburn, Illinois, USA, (2004 – 2005)

Senior Researcher, Lembaga Survei Indonesia, (2005 – 2007)

National Advisor for decentralization and regional autonomy, Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan, (2006 – 2007)

Research Director, Institut Indonesia, Pusat Analisis Kebijakan Publik, (2005 – 2009)

Founder & Chairman, Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar, (2010 – 2013)

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI (2014 – 2016)

Rector & President, Paramadina University, (2007 – Sekarang)

Posisi Lainnya

Himpunan Mahasiswa Islam UGM

Presiden Senat Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (1992 - 1993)

Anggota Panitia Seleksi Komisaris KPU dan Bawaslu (2011 - 2012)

Anggota Dewan Pemimpin Muda untuk Indonesia di Jakarta, Indonesia (2008 - Sekarang)

Dewan Penasehat Bina Antarbudaya di Jakarta, Indonesia (2009 - Sekarang)

Dewan Pengawas AMINEF di Jakarta, Indonesia (Sep 2013 - Sekarang)

Dewan Manajer AMINEF di Jakarta, Indonesia (2009-2013)

Penghargaan

Program Tahun AFS in South Milwaukee Senior High School, USA. (1987)

Beasiswa JAL from JAL Foundation, Japan. (1993)

Program Penghargaan Mahasiswa ASEAN from USAID – USIA – NAFSA (1998)

Beasiswa Fulbright from The American Indonesian Exchange Foundation (AMINEF). (1997 - 1998)

William P. Cole III Fellowship from School of Public Policy, University of Maryland, USA. (1998)

Beasiswa ICF in New York (1999-2003)

Gerald S. Maryanov Fellow from Northern Illinois University, USA. (2004)

Top 100 Intelektual Publik from Foreign Policy Magazine. (2008)

20 Angka Masa Depan Dunia "20 Orang 20 Tahun" from Foresight Magazine, Tokyo, Japan. (April 2010)

Pemimpin Global Muda from World Economic Forum at Tanzania. (June 2010)

Nakasone Yasuhiro Awards (June 2010)

500 Muslim Paling Berpengaruh (2010)

Pengunjung Internasional untuk Tahun Akademik 2010 - 2011 (Mei 2011)

Penghargaan Soegeng Sarjadi untuk Inisiatif Hak Asasi Manusia (Oktober 2011)

Anugerah Integritas Nasional from Komunitas Pengusaha Antisuap (Kupas) serta Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia (Agustus 2013)

Penghargaan Tokoh Inspiratif from Anugerah Hari Sastra Indonesia (Juli 2013)

Dompet Dhuafa Award 2013 from Dompet Dhuafa (Juli 2013)

Penghargaan emas from Rakyat Merdeka (Juni 2013)

Konferensi

8th Asia-Europe Foundation Journalist’s Colloquium at Madrid, Spain. Held by Asia-Europe Foundation (ASEF), Spain. (April 2010)

International Symposium of Overseas Indonesian Students Association Alliance at Den Haag Netherland. (Juli 2010)

ADC Leadership Retreat at Hayman Island, Australia. Held by ADC Forum, Australia. (Agustus 2010)

ASEAN 100 Annual Debate at Kuala Lumpur, Malaysia. Held by ASEAN 100 Leadership Forum. (September 2010)

BBC World Debate Program at Istanbul, Turkey. Held by ISIS Malaysia and Bahcesehir University, Istanbul, Turkey. (Februari 2011)

10th Asian Statemen’s Forum at Sendai, Japan. (Agustus 2011)

149th Bergedorf Round Table in Berlin, Germany. Held by Korber Foundation. (September 2011)

Round Table Discussion in Singapore. Held by Lee Kuan Yew School of Public Policy. (September 2011)

U.S-Islamic World Forum in Doha, Qatar (as a speakers on plenary session). (Mei 2012)

Congress of Indonesia Diaspora in Los Angeles, United States. (Juli 2012)

Indonesia Update Conference 2012 in Australia National University, Canberra. (September 2012)

The 6th of British Council’s Global Education Dialogues East Asia Series in Tokyo, Jepang (as a keynote speaker). (Januari 2013)

Social Innovation in Education Conference in Jakarta, Indonesia. Held by Ideafest (Idea Festival) (Oktober 2013)

Public lecture “fulfilling the promises of Indonesia independence” in Padang, West Sumatera. Held by Faculty of Cultural Science Andalas University (as a main speakers). (November 2013)

National Seminar Universitas Islam Bandung in Bandung (keynote speaker). This forum discussed about “Opportunities and Challenges of Indonesian Human Resources to facing ASEAN/MEA 2015” (Desember 2013)

 

Editor : Muri Setiawan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network