Ia menyebutkan perbedaan seperti ini bukan kali pertama tetapi sudah pernah terjadi perbedaan sebelumnya terkait penentuan awal Hijriah.
"Bagaimana sikap kita terhadap perbedaan, melatih jiwa kedewasaan kita untuk menerima, perbedaan," jelasnya.
Menurutnya dengan menggunakan metode yang berbeda dari pemerintah maka kemungkinan hasilnya juga berbeda.
"Memeng seperti itu karena metodenya berbeda maka hasilnya berpeluang untuk berbeda meskipun ada kalanya ada yang sama, sama itu jika semua itu diatas tiga derajat," ujarnya.
Selain itu juga Widi warga Muhammadiyah Pangkalpinang mengungkapkan dalam menerima perbedaan harus bijak jangan jadikan perbedaan itu perselisihan.
"Kami harus ambil hikmahnya saling menghargai aja sih, kebetulan saya secara pribadi kalau memang sudah dari kecil, sudah dididik dengan seperti ini, jadi hal perbedaan itu tidak jadi masalah bagi diri kami maupun keluarga," ujarnya.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait