BEBERAPA wilayah PPKM level 1-3, yang telah melakukan pembelajaran tatap muka (PTM), melaporkan munculnya klaster baru Covid-19, yang menimpa sejumlah siswa.
Ribuan siswa dari berbagai wilayah di Indonesia, menjadi imbas dari diberlakukannya kembali PTM.
Kondisi ini menjadi dilema tersendiri, bagi masyarakat dan juga pemerintah. Sebab saat ini pemerintah berupaya, untuk terus menurunkan angka penularan Covid-19.
Tapi di sisi lain, pembelajaran secara online (PJJ) juga berisiko menimbulkan learning loss (ketertinggalan pembelajaran) pada anak.
Pakar Kesehatan sekaligus Dokter Relawan Covid-19, dr. Muhamad Fajri Adda'i menjelaskan, bahwa salah satu solusi yang bisa dilakukan pemerintah dan masyarakat, saat ini adalah melakukan evaluasi terkait dengan munculnya klaster Covid-19 pada siswa.
"Kalau sudah outbreak maka harus dievaluasi. Dinas Kesehatan bersama dengan Kementerian terkait dan Tim Satgas Covid-19 di daerah masing-masing idealnya melakukan evaluasi.Yang dievaluasi adalah penyebab awal Covid-19 dan kenapa bisa terjadi?" kata dr. Fajri saat dihubungi MNC Portal, Jumat (24/3/2021).
Setelah mendapat jawaban mengenai penyebab Covid-19, maka ada baiknya melakukan perumusan. Dan ketika sudah mampu menganalisa masalah dan titik masalahnya, baru seseorang bisa mencari solusi.
"Kalau kita tidak memiliki data hasil evaluasi tersebut maka akan bingung untuk mengambil kebijakan apa. Jadi sebaiknya melakukan evaluasi dan dilihat apa penyebabnya," katanya.
Editor : Muri Setiawan