MEDAN, lintasbabel.id - Kisah hidup yang inspiratif dikisahkan seorang gadis di Sumatra Utara. Gadis tersebut, sempat mengalami masa-masa sulit dalam hidupnya, bagiamana tidak diusia sekolah dia sudah menjadi yatim pintu dan tepaksa memulung demi dapat uang.
Namun, ketekunan dan keyakinan lah yang membuat gadis cantik tersebut bisa sukses bahkan punya usaha kuliner hingga butik.
Ya, nasib orang memang tak bisa ditebak karena roda kehidupan selalu berputar. Hal ini mungkin sedikit menyiratkan kisah hidup Yoanisa Adhani Nasution.
Yoan sapaan akrabnya merupakan gadis muda cantik yang kini menjadi pengusaha kuliner di Kota Padangsidimpuan, Sumatra Utara. Mungkin tak banyak yang tahu, gadis yatim ini pernah jadi pemulung untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Malam itu, seperti biasa, Yoan terlihat sibuk menyiapkan pesanan dari pelanggan yang datang atau singgah ke tempat usahanya di Jalan Sudirman eks Merdeka, Kecamatan Padangsidimpuan Utara, Kota Padangsidimpuan. Senyumnya langsung terpancar ketika menjumpai para pelanggan.
Saat ditemui, putri dari almarhum Bachtiar Nasution dan almarhumah Latifah Pohan ini langsung keluar air mata begitu mulai bercerita tentang hidupnya.
Dia menuturkan pernah menjadi seorang pemulung pada 2005 di Padangsidimpuan. Kisah tersebut berawal saat bungsu dari empat bersaudara ini duduk di bangku kelas III Sekolah Dasar (SD).
Masa kecil Yoan tidak sama dengan anak seusianya. Bagaimana tidak, pada saat teman-temannya bermain, Yoan lebih memilih pergi mencari barang-barang bekas seperti gelas air mineral selepas pulang sekolah.
Yah, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Yoan harus banting tulang menjadi seorang pemulung. Pekerjaan ini dia geluti selama 1 tahun.
“Maksimal hasilnya saat itu 2 kilogram, kalau dirupiahkan hanya Rp2.000,” ujarnya mengenang masa lalu, Selasa (21/9/2021).
Namun, kala itu Yoan lebih memilih tinggal bersama ayahnya agar bisa membantu merawat. Kepahitan hidup Yoan semakin bertambah, ketika teman-teman sekolahnya kerap membully.
Hampir setiap hari dia harus menerima cemoohan dari teman-teman di sekolah.
"Mereka bully karena kedua orang tua saya pisah, terutama pada saat ayah jatuh sakit," katanya.
Namun, Yoan tidak pernah berkecil hati. Bahkan, sikap yang diterimanya tersebut menjadi modal agar lebih bisa lebih baik dari pada orang yang membullynya.
"Kalau sekarang ketemu, saya perlakukan mereka dengan baik. Itukan masa anak-anak," ucapnya.
Setelah ayahnya meninggal pada 2008, Yoan yang masih berusia 11 tahun dirawat saudaranya. Namun, dengan berbagai alasan, dia pindah ke rumah ibu.
"Amanah almarhum ayah, saya bisa satu tempat tinggal bersama ibu, kalau ayah sudah meninggal dunia," kata gadis yang punya hobi menari tersebut.
Saat duduk di bangku SMP, dia mulai menekuni tari-tarian. Kebetulan, salah seorang anggota keluarganya memberikan kesempatan untuknya agar ikut berlatih menarih dan mengikuti sejumlah perlombaan di Kota Padangsidimpuan.
Kumpulkan Uang Untuk Buka Usaha
Bakat Yoan Nasution untuk menjadi pengusaha sudah terlihat sejak dia masih sekolah. Dia nekat mengumpulkan uang jajannya untuk membuka usaha.
Dimulai pada tahun 2014. Saat itu, dia harus mengumpulkan uang sebanyak Rp3 juta selama 1 tahun demi membuka usaha jualan kembang api. Namun, usaha tersebut bersifat musiman seperti, pada puasa Ramadan dan tahun baru.
Tak berhenti di situ, pada 2018, Yoan lalu membuka usaha jasa delivery yang diberi nama Mangalappataru. Dengan modal Rp200.000, dia bisa menghasilkan uang Rp150.000-200.000 per hari.
Untuk mengembangkan usaha tersebut, dia harus bekerja sama dengan banyak jenis usaha. Bahkan, dia menjual produk-produk dari Kota Medan.
"Alhamdulillah, penghasilan bersih setiap harinya Rp150.000-200.000 per hari," katanya.
Dengan kerja kerasnya, usaha Yoan semakin berkembang lalu membuat usaha kuliner ceker ayam pedas. Awalnya, dia menjalankan usaha tersebut dari rumah dengan menampung pesanan dari masyarakat.
"Selanjutnya, saya membuka usaha kuliner bernama 'Mak Yon' di Jalan Sudirman, tepatnya di simpang lampung merah tidak jauh dari Alaman Bolak Kota Padangsidimpuan," ujarnya.
Tak heran, saat ini dari usaha kuliner Mak Yon, dia bisa menghasilkan uang Rp1-2 juta per malam. Akhirnya, di tahun 2021, Yoan sudah membuka usaha butik.
Editor : Haryanto