Kapolres Bangka Tengah Minta Pelajar Tidak Takut Divaksin

BANGKA TENGAH, lintasbabel.id - Kapolres Bangka Tengah, AKBP. Moch Risya Mustario pada Senin (20/09/2021) menyapa langsung pelajar SMAN 1 Koba, Kabupaten Bangka Tengah yang melaksanakan vaksinasi Covid-19 massal di sekolahnya.

"Saya minta seluruh pelajar yang ada di SMAN 1 Koba dan yang ada di Kabupaten Bangka Tengah pada umumnya, tidak takut divaksin. Memang pencapaian vaksinasi di Kabupaten Bangka Tengah belum mencepai target dan belum mencapai 40 persen," ujar Kapolres Bangka Tengah, AKBP. Risya pada Senin (20/09/2021).

Baca Juga

Kapolda Babel Ikuti Zoom Meeting Bersama Kapolri di Namang, 300 Orang Tervaksin

Dirinya pun meminta kepada para siswa untuk membantu dalam mensosialisasikan pentingnya vaksinasi. 

"Saya minta kepada siswa yang sudah divaksin mau membantu mengajak dan menyosialisasikan kepada teman-temannya yang belum mau divaksin, untuk ikut dinvaksin. Karena sebentar lagi Pembelajaran Tatap Muka (Pembelajaran Tatap Muka) dilangsungkan secara penuh. Jadi siswa yang sudah divaksin dibolehkan untuk mengikuti PTM, dan yang belum divaksin mohon maaf tidak boleh mengikuti PTM dan hanya bisa mengikuti pembelajaran secara online," ujarnya. 

Saat ini, Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah bersama Polri dan TNI terus berupaya melakukan percepatan vaksinasi, dan ditargetkan pada akhir Desember 2021 mendatang, 70 persen masyarakat di Kabupaten Bangka Tengah telah tervaksin. 

Baca Juga

Ketersediaan Stok Vaksin Covid-19 di Bangka Barat Dipastikan Aman

"Kita menargetkan pada akhir Desember 2021 mendatang, sebanyak 70 persen masyarakat yang ada di Kabupaten Bangka Tengah ini sudah tervaksin. Maka mudah-mudah siswa waktu kurang lebih tiga bulan ini target tersebut dapat kita realisasikan," ujar AKBP. Risya.

Dalam peninjauan langsung ini, seorang siswa kelas XII MIPA III SMAN 1 Koba, Yulinar memberanikan diri untuk mewawancarai Kapolres Bangka Tengah secara eksklusif. Sejumlah pertanyaan seputar perkembangan Covid-19 dan vaksinasi Covid-19 pun tak luput ditanyakan kepada Kapolres. 

Editor : Muri Setiawan