get app
inews
Aa Text
Read Next : Peserta Seleksi KPID Babel Somasi Gubernur Agar Tunda Pengesahan Komisioner Terpilih

Rina Tarol Bongkar Kejanggalan Seleksi KPID Babel: Yang Kompeten Justru Tersingkir

Selasa, 02 Desember 2025 | 05:37 WIB
header img
Anggota DPRD Babel, Rina Tarol. Foto : istimewa.

PANGKALPINANG, Lintasbabel.iNews.id - Polemik hasil seleksi calon Anggota Komisi Penyiaran Informasi Daerah (KPID) Bangka Belitung (Babel) Periode 2025-2028 menjadi sorotan banyak pihak. Anggota DPRD Babel Rina Tarol, mengkritik hasil seleksi yang dilakukan koleganya di legislatif.

Rina Tarol menilai ada kejanggalan dalam proses seleksi itu, sehingga muncul tujuh nama yang dipilih Komisi I DPRD Babel.

Bahkan, dia menyebutkan agar KPID Babel dibekukan saja karena berbagai pertimbangan, salah satunya efisiensi anggaran yang saat ini tengah defisit.

"Saat ini, apa yang perlu diawasi, televisi berapa yang siaran di Babel, termasuk radio banyak yang tutup. Jadi KPID mau awasi apa. Ditambah lagi, proses seleksi yang penuh polemik," kata Rina Tarol, Senin (1/12/2025).

Rina Tarol menuding, proses seleksi itu diduga telah disusupi oleh kepentingan oknum tertentu. Akibatnya, orang-orang yang terpilih tidak memiliki latar belakang di bidang penyiaran.

"Karena hasilnya dipilih dan diatur orang-orang yang punya wewenang, alangkah sedihnya kami," ucapnya.

Rina Tarol mengungkapkan, jika ada indikasi tujuh Anggota KPID Babel terpilih sudah ditentukan, untuk apa dibuka pendaftaran secara terbuka.

"Sehingga tidak membuat kecewa mereka yang berkompeten dan sudah menghabiskan waktu untuk ikut semua tahapan seleksi. Hasilnya sangat bikin kita kecewa. Tadinya kita harap komisi yang ada ini benar-benar diisi orang yang berkompetensi," ujarnya.

Anggota Komisi II ini menyindir, seleksi KPID Babel jangan hanya jadi ajang pencari kerja.

Menurut Rina Tarol, setiap pemilihan Anggota KPID Babel, hasil seleksi selalu menjadi polemik karena adanya kecurangan dari kepentingan pihak tertentu.

"Kenapa tidak ada perwakilan dari orang-orang yang berlatar media, penyiaran. Ada yang hasil psikotes rendah lolos, sementara yang nilainya bagus digagalkan," ucapnya.

Atas kondisi itu, Rina Tarol minta Gubernur Babel, Hidayat Arsani tidak mengesahkan hasil seleksi KPID Babel Periode 2025-2028.

Karena menurutnya, proses seleksi terindikasi tidak benar. Lalu, dengan kondisi keuangan daerah yang sulit saat ini, Rina Tarol mendesak KPID Babel dibekukan saja.

"KPID menggunakan uang rakyat yang ada pertanggungjawabannya," katanya. 

Ketua Komisi I DPRD Babel Pahlevi Syahrun menjelaskan terkait terpilihnya tujuh calon Anggota KPID Babel tersebut.

Menurutnya, nama-nama itu terpilih berdasarkan perankingan dari nilai total dibagi jumlah panelis, yang hasilnya angka rata-rata. Angka rata-rata itu dari integritas, kemampuan teknisnya, dan manajerialnya.

“Angka inilah yang kita ranking artinya tujuh yang keluar namanya yang paling tinggi,” ujar Pahlevi, Senin (1/12/2025).

Sebelumnya ada 36 peserta yang mengikuti uji kelayakan dan kepatutan (Fit and Proper Test).

Menurut Pahlevi, fit and proper test untuk mengukur integritas, kemampuan teknis dan manajerial.

“Integritas itu menguji komitmennya, kejujurannya, serta kemampuannya membedakan mana yang prioritas dan mana yang tidak, antara tugas pekerjaan dan keluarga. Kemampuan teknis itu dilihat, dari pemahaman tentang dunia penyiaran. Sedangkan manajerial itu dilihat dari kemampuan seseorang, dalam membuat tata kelola organisasi,” tuturnya.

Pahlevi meminta agar peserta terpilih tidak berbangga diri mengingat kondisi penyiaran di Provinsi Bangka Belitung yang masih dibawah standar.

“Artinya ada tanggung jawab besar, dengan merosotnya dunia penyiaran yang ada di Bangka Belitung. Ada tanggung jawab besar KPID yang akan datang untuk membangun, menumbuhkan, mengawasi.

Jadi, jangan mengawasinya saja yang dilihat. Harus ada kemitraan dengan pemerintah daerah, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota untuk menumbuhkan penyiaran-penyiaran yang lokal, yang komersial, maupun penyiaran-penyiaran yang bersifat komunitas,” ujarnya.

Pahlevi mengimbau agar KPID Bangka Belitung benar-benar mampu mendongkrak kualitas penyiaran dan tidak sekadar menghambur-hamburkan anggaran. 

Editor : Haryanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut