Maret 2022 Babel Inflasi 1,17%, Rokok Kretek Filter Sumbang Inflasi di Pangkalpinang

PANGKALPINANG, lintasbabel.id - Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) pada Maret 2022 mengalami inflasi sebesar 1,17% (mtm/ month to month), padahal di bulan sebelumnya sempat mengalami deflasi 1,10%. Inflasi didorong oleh peningkatan indeks harga kelompok makanan, minuman dan tembakau, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga, dan kelompok Penyediaan Makanan dan Minuman/ Restoran.
Secara tahunan, inflasi IHK Babel pada Maret 2022 tercatat sebesar 3,92% (yoy/ year on year), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 2,58% (yoy).
"Inflasi disorong oleh konsumsi masyarakat yang meningkat terutama memasuki masa sedekah Ruwah dan bulan Ramadhan. Mobilitas masyarakat juga meningkat tercermin dari Google Mobility index pada bulan Maret 2022 meningkat 22,8%," kata Kepala Perwakilan BI Babel, Budi Widihartanto, dalam keterangan persnya kepada Lintas Babel, Minggu (3/4/2022).
Komoditas bahan pangan yang mengalami kenaikan terutama kelompok ikan (ikan selar/ciu dan ikan tongkol), cabai merah dan minyak goreng. Selain itu, kata Budi, inflasi juga disumbangkan dari kenaikan kontrak rumah dan bahan bakar rumah tangga.
"Implementasi kebijakan pencabutan Harge Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng kemasan sederhana dan premium serta penyesuaian harga gas LPG non subsidi berdampak pada kenaikan bahan bakar rumah tangga. Meningkatnya aktivitas masyarakat juga mendorong permintaan nasi dan lauk yang ikut menyumbang inflasi," lanjutnya.
Kata Budi, untuk Kota Pangkalpinang besaran inflasi mencapai 1,10%, dimana pada bulan sebelumnya mengalami deflasi 0,53%. Inflasi di Kota Pangkalpinang terdampak pada peningkatan indeks harga komoditas kontrak rumah, ikan selar, bahan bakar rumah tangga, dan rokok kretek filter.
Sementara, untuk Tanjungpandan Belitung inflasi mencapai 1,29% setelah sebelumnya tercatat deflasi 2,08%. Inflasi kota Tanjungpandan didorong oleh peningkatan indeks harga komoditas nasi dengan lauk, minyak goreng dan okan.
"Secara tahunan Pangkalpinang mengalami inflasi 4,70% lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang tercatat 3,44%, sementara Tanjungpandan inflasi 2,56% lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang tercatat 1,07%.
Bank Indonesia memperkirakan Kepulauan Babel masih berpotensi mengalami inflasi pada bulan April 2022. Hal ini lantaran sudah memasuki bulan Puasa Ramadan dan menjelang Idul Fitri, dimana konsumsi masyarakat cenderung meningkat.
"Untuk itu, pemerintah daerah dan seluruh pihak terkait perlu melakukan langkah-langkah pegendalian stabilitas harga. Kecukupan ketersediaan pasokan komoditas terutama volatile food di sentra-sentra produksi dalam dan luar Babel, serta kelancaran distribusi komoditas tersebut, harus diupayakan guna menjaga pengendalian stabilitas harga," kata Budi.
Editor : Muri Setiawan