Tim SAR Pangkalpinang Evakuasi ABK Warga Filipina dari Kapal Berbendera Portugal

PANGKALPINANG, Lintasbabel.iNews.id - Tim SAR Pangkalpinang mengevakuasi anak buah kapal (ABK) warga Filipina dari kapal berbendera Portugal, Jumat (13/6/2025). ABK tersebut dievakuasi lantaran alami sakit.
Saat Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang menerima informasi kejadian yang menimpa ABK Kapal MV Friesian Express tersebut, posisi kapal berada di perairan Lingga, Kepulauan Riau.
Kapal berbendera Portugal itu sebelumnya berangkat dari belawan menuju Fremantle Australia.
Ketika tiba di perairan Lingga, Kepulauan Riau pada 12 Juni 2025 pukul 16.58 WIB, salah satu ABK kapal bernama Reynaldo Rivera Ripani (43) warga negara Filipina mengalami kondisi sakit nyeri di bagian bawah perut korban.
Para awak kapal berusaha melakukan pertolongan dan membawa korban ke ruangan medis di kapal tersebut dan memberikan obat.
Namun korban tidak kunjung membaik sehingga membutuhkan bantuan medis evacuation (medevac), untuk mendapatkan medical chackup lebih lanjut ke rumah sakit terdekat.
Dengan rute kapal yang melintasi perairan Bangka Belitung, nahkoda kapal selanjutnya menghubungi Kansar Pangkalpinang untuk meminta bantuan evakuasi.
Menerima informasi tersebut, Kansar Pangkalpinang memberangkatkan satu tim rescue menuju lokasi kejadian dengan menggunakan Kapal Negara (KN) SAR Karna 246.
Tim SAR Gabungan yang didukung oleh tim rescue kansar Pangkalpinang, Dokter dari Balai Karantina Kesehatan, Bakamla Babel dan Polairud Babel bergegas menuju titik pertemuan atau intercept yang telah di sepakati oleh kedua belah pihak dengan koordinat 2° 3'49.37"S 106°17'25.56"E.
Setiba di titik pertemuan atau intercept dengan MV Friesian Express, KN SAR Karna 246 bergegas merapat mendekati kapal tersebut.
Namun dengan kondisi cuaca tidak bersahabat menyebabkan Kapal Tim SAR Gabungan sulit bersandar di MV Friesian Express hingga pada 13 Juni 2025 pukul 00.45 WIB, KN SAR Karna berhasil sandar di kapal tersebut.
Selanjutnya Tim SAR Gabungan melakukan pengecekan kondisi kesehatan korban bersama dokter dari Balai Karantina Kesehatan dengan dugaan korban mengalami usus buntu dan disarankan untuk dirujuk ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Hingga pada pukul 01.10 WIB, Tim SAR Gabungan berhasil mengevakuasi korban dalam keadaan selamat ke KN SAR Karna 246 selanjutnya korban dibawa menuju pelabuhan pangkal balam untuk dirujuk menuju RS Siloam Pangkalpinang.
Kakansar Pangkalpinang, I Made Oka Astawa mengatakan petugas siaga Kansar Pangkalpinang sebelumnya menerima info permintaan bantuan evakuasi via telp dari nahkoda kapal tersebut.
"Kemudian kita merespon dan melakukan pengecekan posisi kapal, dikarenakan posisi kapal yang masih berada di Perairan Tanjung Pinang namun hendak menuju Australia, maka kami meminta nahkoda kapal tersebut untuk menuju titik pertemuan di Perairan Belinyu," kata I Made Oka Astawa.
Dugaan sementara, korban alami sakit susus buntu.
"Korban berhasil kita evakuasi ke atas KN SAR Karna. Dugaan sementara korban mengalami usus buntu sehingga menyebabkan rasa sakit yang luar biasa pada bagian bawah perut korban. Terima kasih kepada Tim SAR Gabungan yang turut membantu pelaksanaan operasi SAR," ujar Oka.
Editor : Haryanto