BELITUNG TIMUR, Lintasbabel.iNews.id - Perkebunan sawit diharapkan dapat menjadi solusi penyokong Ekonomi pasca timah, di Belitung Timur misalnya beberapa koperasi sudah mulai terbentuk dan diresmikan untuk memudahkan para petani sawit menjual hasil kebunnya.
Bupati Belitung Timur Burhanudin saat menghadiri peresmian kantor sekretariat Koperasi Air Nyato Lestari, yang berlokasi di Desa Aik Kelik Kecamatan Damar, Burhanudin mengatakan adanya koperasi di harapkan dapat memberikan nilai positif terhadap ekonomi masyarakat lokal, di wilayah mitra perusahaan berada.
"Timah tidak akan terus menerus primadona ekonomi di Belitung Timur, oleh karena itu Sawit merupakan salah satu upaya untuk pengalihan sumber ekonomi kedepan," ujar Burhanudin.
Dia juga berharap warga tidak harus memiliki kebun sawit yang besar, namun memanfaatkan perkarangan di belakang rumah warga.
"Karena saya lihat, khususnya di belakang rumah yang ada di Desa Aik kelik, Mempayak dan Mayang ini masih ada dibelakang rumah masyarakat lahan kosong, dari pada di biarkan lebih baik di tanami sawit, walau tidak banyak setidaknya dapat menambah sumber ekonomi," ujarnya
Ketua Koperasi Air Nyato Lestari, Sri Anggraini menyampaikan saat ini ada sebanyak 116 anggota petani sawit yang tergabung didalam koperasi yang di ketuainya.
Luasan kebun sawit para petani tersebut sekitar 150 Hektare, dia mengatakan saat ini sudah ada angkutan yang mengambil hasil panen para petani, yang langsug di kirim ke PT SWP (KLK Grup).
"Di sini kami dapat menampung sebanyak 20 tenaga kerja dan mengunakan dua unit truck sebagai alat akutnya," ujar Sri.
Sementara it,u Presiden Direktur KLK Region Belitung, Lim Teng Hong, yang juga turut hadir dalam peresmian koperasi baru itu, mengatakan hingga saat ini ada sebanyak 20 koperasi di bawah naungan PT SWP.
"Dari luasan 150 hektare koperasi ini sudah menghasilkan, dan beberapa bulan lalu pembagian distribusi sudah di bagikan kepada koperasi, yang awal itu Rp570 juta, dan bulan berikutnya hingga sekarang mungkin sudah mencapai sekitar Rp800 juta," ujar Lim.
Menurutnya Lim, dari angka tersebut, menunjukkan koperasi ini dikelola dengan baik. Dia berharap kedepan dengan hasil yang baik tersebut, jika harga sawit gelobal mendukung, Lim memperkirakan sekitar 10 tahun sudah melunasi hutang pembangunannya.
Editor : Muri Setiawan