PANGKALPINANG, lintasbabel.id - Sukses menekuni ternak jangkerik, pemuda di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), berinovasi mengolah jangkerik menjadi makanan layak konsumsi. Jangkerik diolah menjadi cemilan jenis rempeyek.
Kendati terbilang menjijikkan bagi sebagian orang, rempeyek jangkerik ternyata banyak diminati. Karena selain rasanya yang gurih dan renyah, jangkerik kaya protein bermanfaat untuk kesehatan.
Inovasi kuliner ini diolah oleh Harry Prasetyo warga Kelurahan Rejosari, Kecamatan Pangkalbalam, Kota Pangkalpinang. Ia yang terkena imbas pandemi Covid-19, hingga harus memilih mengundurkan diri dari perusahannya, merupakan peternak jangkerik untuk dijual ke penghobi burung kicau.
Harry Prasetyo, pelaku UMKM rempeyek jangkerik. (Foto : lintasbabel.id/ Haryanto).
"Awalnya dapat masukan dari teman media juga, waktu itu mereka bilang kenapa tidak dibuat semacam kuliner gitu. Saya coba browsing di internet, cari reperensi dan akhirnya saya mencoba untuk buat rempeyek jangkerik dan ternyata memang enak," kata Harry, Rabu (16/2/2022).
Harry tak menduga, keisengannya mengolah kerabat dekat belalang ini menjadi makanan, justru memiliki prospek untuk meruap cuan, apalagi ditengah situasi pendemi seperti saat yang menuntut orang untuk kreatif.
"Karena jangkerik yang saya cetak kualitas super dengan pakan khusus, jadi saya jual Rp150 ribu perkilonya untuk. Tapi kalau dibuat rempeyek 1 kilogram, bisa buat 100 bungkus yang bisa saya jual dengan harga Rp15.000 perbungkus. Itung-itung sama bahan lainnya, masih gedean untung kalau dibuat rempeyek," ujarnya.
Namun, kata Herry dirinya tidak buru-buru untuk memasarkan rempeyek secara luas yang kini baru menyasar kerabat maupun teman dekat. Dia berencana mendaftar produknya ke dinas terkait agar mendapat lebel halal.
"Di Pangkalping belum ada rempeyek jangkerik ini. Jadi saya ingin coba yang selama ini orang menganggap jangkerik ini hama ternyata kandungan nutrisi pada jangkerik sangat besar, karena dari proses telur hingga panen saya cetak sendiri. Jadi bahan-bahannya itu halal, menggunakan pakan ayam, sayuran seperti kol, sawi dan daun katuk sehingga kadar di tubuh jangkerik sangat bagus nutrisinya," tutur Harry.
Untuk membuat makanan ringan ini, Harry menggunakan jangkerik muda berusia tidak lebih dari satu bulan. Usai dipanen, jangkerik direbus dalam air mendidih selama satu menit, lalu ditiriskan untuk dibersihkan dengan air hingga benar-benar bersih.
Jangkerik kemudian disangrai sampai teksturnya matang. Beberapa komposisi lain seperti kemiri, bawang putih, bawang merah, ketumbar, lengkuas, merica dan garam dihaluskan menggunakan blender atau ditumbuk.
Setelah halus bahan-bahan ini lalu diaduk hingga merata dengan adonan telor, tepung beras dan santan kelapa yang sudah disiapkan. Setelahnya jangkerik yang sudah disangrai diaduk bersama adonan untuk digoreng dalam kuali. Cukup satu kali balik, rempeyek jangkerik pun siap dihidangkan.
Menikmati kuliner ini, lebih nikmat bila dijadikan teman makan bakso, nasi maupun lainnya. Udah deh tunggu apa lagi, yuk dicoba, dijamin rasanya yang gurih dan renyah akan menggoyang lidah Anda.
Penikmat rempeyek jangkerik
"Awal liatnya itu takut ya, pas mau makan liat jangkerik nya gitu. Untuk ngilangin rasa takutnya saya balik, ternyata pas dicoba itu enak banget. Apalagi teman makan bakso," kata penikmat rempeyek jangkerik, Andini.
Dikutip dari berbagai sumber, dalam 100 gram jangkrik terkandung 121 kalori dan hanya 45,9 kalori yang berasal dari lemak, 12,9 gram protein dan 75,8 gram zat besi. Sehingga jangkrik mengandung nutrisi baik seperti protein, serat, lemak sehat, vitamin, serta beberapa jenis mineral yang mengandung kadar kalsium tinggi sangat baik untuk kesehatan tulang dan mencegah penuaan.
Editor : Haryanto