DAMASKUS, Lintasbabel.iNews.id - Iran bersumpah akan membalas serangan Israel yang menyasar komplek kedutaaan besar Iran di Suriah yang menewaskan komandan pasukan Quds atau Garda Revolusi Islam (IRGC) kawasan Lebanon-Suriah, Brigjen Mohammad Reza Zahedi (2/4/2024).
Israel benar-benar membuktikan ancamannya untuk mengejar dan menarget musuh meski harus melintasi teritorial negaranya. Dua hari berselang sejak Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menyampaikan ancaman tersebut, sebuah serangan rudal dari pesawat tempur Israel menghantam sebuah gedung di Damaskus dan menewaskan 6 perwira Iran, termasuk komandan IRGC Lebanon-Suriah, Brigjen Mohammad Reza Zahedi.
“Hizbullah akan merasakan peningkatan serangan Israel,” kata Yoav Gallant seperti dilansir Visegrad24.
“Israel telah beralih dari mode pertahanan ke mode pengejaran, sehingga Hizbullah akan diserang di Beirut, Damaskus, dan dimanapun sepanjang diperlukan,” lanjut Yoav Gallant. (31/3/2024).
Teheran bereaksi keras dan bersumpah akan melakukan balas dendam atas serangan tersebut. Dubes Iran untuk Suriah menyebut aksi Israel itu merupakan pelanggaran terhadap hukum internasional dan Israel akan menerima balasan yang sangat keras.
"Musuh Zionist tidak menghormati norma-norma internasional apapun. Kami berdiri disisi masyarakat yang melawan dan tidak takut akan kriminalitas entitas ini. Agresi ini mencerminkan realitas entitas yang tidak mengakui hukum internasional dan melakukan segala sesuatu yang bertentangan dengan kemanusiaan. Tanggapan terhadap penargetan konsulat kami di Damaskus oleh Israel akan sangat keras," kata Hossein Akbari.
Editor : Muri Setiawan