BANGKA TENGAH, Lintasbabel.iNews.id - Mungkin kurang peduli atau sibuk bersafari, hingga kini belum ada langkah strategis yang dilakukan Pj Gubernur Bangka Belitung untuk menanggulangi krisis ekonomi yang terjadi menyusul gejolak sektor pertambangan. Langkah nyata justru lebih dahulu dilakukan Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman, yang mulai melakukan gerakan penyelamatan ekonomi masyarakat, dengan mengerahkan ASN-nya untuk langsung berbelanja di pasar tradisional.
Ratusan ASN Pemkab Bateng berbelanja ke pasar rakyat. Foto: Lintasbabel.iNews.id/ Rachmat.
Gerakan belanja di pasar tradisional ini bertujuan untuk meningkatkan perputaran uang ditengah masyarakat sehingga dapat mendorong atau setidaknya menstimulan aktifitas perekonomian warga yang tengah terdampak mandegnya pertambangan yang masih menjadi salah satu andalan masyarakat.
"Hari ini di pasar modern Koba setidaknya kita melibatkan kurang lebih 500 orang ASN kita. Tidak hanya di sini, namun gerakan ini dilaksanakan serentak di seluruh kecamatan dan saya sudah minta kepada seluruh Camat untuk mengerahkan ASN di kecamatannya masing-masing untuk berbelanja di pasar tradisional," kata Algafry Rahman.
Diketahui bersama, Pj Gubernur Bangka Belitung Safrizal Zakaria Ali dilantik pada 13 November 2024, hampir bersamaan dengan upaya penegakan hukum terhadap kasus korupsi tata kelola komoditas pertimahan yang dilakukan Kejaksaan Agung maupu Kejaksaan Tinggi Babel dan Kepolisian.
Penegakan hukum untuk memberantas praktik-praktik yang merugikan negara hingga lebih dari Rp271 Milyar ini tentu saja merupakan langkah yang sangat penting dan harus diapresiasi setinggi-tingginya, apalagi tidak tebang pilih.
Nyatanya mantan orang nomor satu di PT. Timah, Mochtar Reza Pajlevi Tabrani bersama mantan Direktur Keuangan dan Direktur Operasional perusahaan plat merah ini, tidak liput dari jeratan hukum atas perbuatannya merugikan negara.
Pun di sektor swasta pengusaha timah paling top di Bangka Belitung, Tamron alias A'on dan Edi Kodri alias Buyung Belitung, pengusaha dan penasehat Dirut PT. Timah, juga harus rela dicokok untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Namun ada dampak yang tidak bisa dihindarkan ketika praktik-praktik culas pertambangan, tata kelola, dan tata niaga timah ini diberantas. Sebagian masyarakat yang masih bergantung pada sektor pertambangan rakyak, otomatis terdampak karena kesulitan untuk menjual hasil kerja kerasnya mengais pasir timah. Akibatnya ekonomi Bangka Belitung terkontraksi dan tidak sedikit warga yang kehilangan mata pencaharian.
Sayangnya tidak ada upaya atau kebijakan yang signifikan dari pemerintah provinsi, dalam hal ini Pj Gubernur untuk mengambil langkah-langkah penyelamatan ekonomi rakyat, sehingga perekonomian Bangka Belitung terkesan benar-benar auto pilot.
Beruntung masih ada Bupati Bangka Tengah yang mencoba untuk mendorong pergerakan ekonomi didaerahnay dengan segala keterbatasan kewenangan dan anggaran yang dimiliki. Bupati mendorong seluruh ASN di lingkungan pemkab Bangka Tengah dan jajarannya untuk serentak membelanjakan sebagian penghasilannya ke pasar tradisional.
"Setidak-tidaknya, ASN kita membelanjakan uangnya untuk keperluan sehari-hari di pasar tradisional. Dan tentunya secara tidak langsung membantu para pedangan pasar tradisional dengan aksi membeli dagangan pedagang tradisional. Ini juga suatu upaya kita untuk saling menjaga, membantu, dan saling menghormati sesama," kata Alggafry, usai menemani sang istri dan 500 ASN pemkab Bangka Tengah, berbelanja di Pasar modern Kota Koba, Jumat, 22 Maret 2024.
Editor : Muri Setiawan