PANGKALPINANG, Lintasbabel.iNews.id - Pesta Demokrasi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) kembali meninggalkan duka. Sebanyak 2 anggota petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) meninggal dunia saat bertugas pada Pemilu yang digelar 14 Februari 2024 lalu.
Ketua KPU Babel Husin buka suara terkait peristiwa tersebut. Kata dia, petugas KPPS yang meninggal dunia diakibatkan oleh serangan jantung.
"Iya ada 2 orang meninggal dunia satu di Belitung akibat serangan jantung dan satu lagi di Bangka Barat akibat pembekuan darah di otak," kata Husin, Rabu (21/2/2024).
Husin menyesali peristiwa tersebut masih terjadi, karena menurutnya Pemilu 2024 dan 2019 tidak lah jauh beda, tetapi masih ada petugas yang meninggal dunia. Dia menyebut perlu ada evaluasi agar pemilu ke depan tidak lagi menimbulkan korban jiwa.
"Harapan besar tentu tidak ada lagi korban, karena Pemilu digelar bukan untuk mengorbankan rakyat apalagi bagi penyelenggara pemilu. Maka Pemilu ke depan harus tidak ada lagi korban," ujarnya.
Kepada petugas KPPS yang gugur, kata Husin, pihak KPU Babel akan mengurus dan memberikan santunan kepada pihak keluarga yang ditinggalkan.
"KPU Babel melalui KPU Bangka Barat dan Belitung akan mengurus dan memberi santunan, namun demikian, semua itu tidaklah berarti untuk membayar nyawa, namun itulah bentuk kecil pertanggung jawaban kami. Kami berharap
Pemilu ke depan tidak ada lagi korban meninggal, maka pemilu harus dievaluasi. Tolak pesta demokrasi rakyat tapi mengorbankan rakyat. Semoga ke depan demokrasi NKRI semakin terbaik," ujarnya.
Editor : Muri Setiawan