MOSKOW, lintasbabel.id - Meski mendapat tekanan dari negara adidaya Amerika Serikat, Rusia tetap akan memasok 11 jet tempur multiperan Sukhoi Su-35 ke Indonesia. Hal itu diungkapkan juru bicara Biro Federal untuk Kerjasama Teknis-Militer Rusia, Valeria Reshetnikova, Kamis (22/7/2021).
"Sejak awal, proyek penyediaan 11 pesawat tempur Su-35 multiperan ke Jakarta telah menarik perhatian masyarakat dunia," kata Valeria, pada pameran kedirgantaraan Rusia, dikutip dari Tass, Kamis (22/7/2021).
Valeria menjelaskan, akibat perhatian masyarakat dunia, setelah menandatangani kesepakatan dengan Rusia, Indonesia menghadapi tekanan ekstensif dari negara tertentu.
"Pada semua tingkat yang memungkinkan, Jakarta 'sangat disarankan' untuk meninggalkan proyek tersebut. Namun, kami dengan yakin menegaskan bahwa Rusia bermaksud memenuhi kontrak ini," ujarnya.
Dia menuturkan, Rusia memandang Indonesia sebagai salah satu mitra utama di kawasan Asia-Pasifik. Adapun penandatanganan kontrak dengan Indonesia untuk pengiriman 11 pesawat tempur Su-35 telah dilakukan pada awal 2018. Kendati demikian, implementasinya belum dimulai.
Sementara itu, pada akhir Juni tahun lalu, Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoygu, mengundang Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto dalam rangka memperingati Hari Kemenangan Rusia ke-75 dalam Perang Dunia II. Dalam pertemuan tersebut, kembali dibahas rencana pembelian jet tempur Su-35.
Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva saat itu mengatakan, ancaman sanksi dari Amerika Serikat tidak membatalkan rencana pembelian Sukhoi Su-35 buatan Rusia oleh Indonesia.
Dia bahkan menyebut AS tertarik dengan bagaimana Rusia memproduksi peralatan pertahanan dan mungkin merasa terancam, namun perlu melihat perkembangan situasi ke depannya.
Adapun berdasarkan kesepakatan awal bersama dengan Menteri Pertahanan RI sebelumnya, Ryamizard Ryacudu, pemerintah Indonesia saat itu telah menyepakati pengadaan 11 jet tempur Su-35 senilai 1,1 miliar dolar AS melalui sistem barter. Komoditas yang disiapkan untuk dibarter dengan jet tempur itu, yakni karet dan kopi, produk pertahanan hingga furnitur.
Editor : Muri Setiawan