JAKARTA, lintasbabel.id - Satgas Penanganan Covid-19 mencatat angka kasus harian positif Covid-19 sudah lebih 56.000 orang pada 15 Juli 2021. Bahkan, sudah menyasar klaster keluarga. Untuk itu, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas, meminta masyarakat tidak mudik Idul Adha tahun 2021.
Tujuannya, untuk melindungi keluarga dari bahaya Covid-19. Angka Covid-19 saat ini menurut Menag, meningkatkan tajam.
"Kami minta masyarakat bersabar dan tidak mudik Idul Adha tahun ini. Lindungi diri, keluarga dan orang di sekitar kita dari bahaya virus Covid-19," kata pria disapa Gus Yaqut dalam keterangannya, Jumat (16/7/2021).
Dia juga mengimbau agar masyarakat selalu mematuhi protokol kesehatan, sebagai upaya dini pencegahan virus corona.
"Kesadaran dan partisipasi masyarakat untuk menjaga diri dan membatasi kegiatan sangat penting dalam mencegah penyebaran Covid-19, terlebih dengan adanya varian Delta," kata Gus Yaqut.
Pemerintah sebelumnya menetapkan awal Zulhijjah 1442 H bertepatan 11 Juli 2021. Sementara Hari Raya Idul Adha jatuh pada 20 Juli 2021.
"Tetap di wilayah masing-masing. Jaga kesehatan diri. Kurangi mobilitas, dan saya minta sekali lagi jangan mudik Idul Adha 1442 H," katanya.
Menurut Menag, mudik Idul Adha dalam kondisi pandemi berpotensi membahayakan jiwa, bisa menjadi sarana penyebaran Covid-19. Sementara menjaga kesehatan diri, keluarga, dan lingkungan, adalah kewajiban bersama.
"Larangan mudik Idul Adha karena pemerintah ingin melindungi seluruh warga negara agar terjaga dari penularan Covid-19," katanya.
Menag juga minta masyarakat mematuhi surat edaran Menag No SE 17 tahun 2021 tentang Peniadaan Sementara Peribadatan di tempat Ibadah, Malam Takbiran, Salat Idul Adha, dan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Qurban 1442 H/2021 M di Wilayah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
"Edaran ini dibuat dalam rangka memutus rantai penyebaran Covid-19 dan memberi rasa aman masyarakat dalam penyelenggaraan malam takbiran, Salat Idul Adha, serta pelaksanaan kurban," katanya.
Editor : Haryanto