get app
inews
Aa Text
Read Next : Perceraian Mati, Adat Belitung Timur yang Masih Dipertahankan Masyarakat

1 Perahu Nelayan Belitung Timur Karam dan 8 Lainnya Rusak Ringan Akibat Hujan Lebat Disertai Badai

Senin, 20 November 2023 | 17:06 WIB
header img
Hadeli, satu diantara nelayan Kelapa Kampit Kabupaten Beltim, yang terkena musibah hujan lebat dan angin, saat akan menepikan perahu miliknya yang telah karam ke galangan kapal. Senin, (20/11/2023). Foto: Lintasbabel.iNews.id/ Suharli.

BELITUNG TIMUR, Lintasbabel.iNews.id - Pasca hujan lebat dan angin puting beliung yang terjadi di dekat Pangkalan Karang Empat, Laut Selindang, Kecamatan Kelapa Kampit, Kabupaten Belitung Timur (Beltim), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (babel), sejumlah alat tangkap ikan milik nelayan setempat rusak berat dan ringan.


Hadeli, satu diantara nelayan Kelapa Kampit Kabupaten Beltim, yang terkena musibah hujan lebat dan angin, saat akan menepikan perahu miliknya yang telah karam ke galangan kapal. Senin, (20/11/2023). Foto: Lintasbabel.iNews.id/ Suharli.
 

Berdasarkan pantauan di lapangan, setidaknya ada sebanyak 7 perahu jenis kater dan 2 perahu berukuran 3 GT, mengalami kerusakan di bagian badan perahu. Bahkan, ada satu perahu milik nelayan benama Hadeli, tenggelam karena lambung kapal pecah, serta kabin perahu terlepas dari badan perahu.

Untuk memperbaiki kapalnya yang sudah mulai karam, dia terpaksa harus berenang mengambil jangkar dan meminta bantuan kepada rekan sesama nelayan lainnya.

Perahu yang sudah karam itu kemudian ditarik dengan sebuah kapal. Namun, karena banyaknya air di dalam lambung perahu, membuatnya sulit untuk ditarik. Dua unit kapal dikerahkan untuk menarik perahu Hadeli ke tepian bibir pantai.


Hadeli, satu diantara nelayan Kelapa Kampit Kabupaten Beltim, yang terkena musibah hujan lebat dan angin, saat akan menepikan perahu miliknya yang telah karam ke galangan kapal. Senin, (20/11/2023). Foto: Lintasbabel.iNews.id/ Suharli.
 

Hadeli mengaku, karena perasaan tidak enak teringat akan perahunya, setelah hujan lebat di perkampungan, sore harinya dia langsung menuju pangkalan perahu nelayan.

"Kemarin ada keponakan saya, kebetulan baru naik ke darat. Melihat perahu sudah kena angin, jadi kondisi saat itu perahu sudah berputar mungkin terkena batu karang, sehingga lambung perahu bocor, atap kapal pun terlepas akibat angin," ujar Hadeli, Senin (30/11/2023).

Hadeli mengaku, untuk memperbaiki perahunya yang telah rusak itu, dibutuhkan waktu sekitar tiga bulan, sementara mata pencahariannya hanya sebagai nelayan.


Hadeli, satu diantara nelayan Kelapa Kampit Kabupaten Beltim, yang terkena musibah hujan lebat dan angin, saat akan menepikan perahu miliknya yang telah karam ke galangan kapal. Senin, (20/11/2023). Foto: Lintasbabel.iNews.id/ Suharli.
 

Dia memperkirakan kerugian perahu dan alat-alat kelengkapan alat untuk memancingnya yang rusak tersebut sekitar Rp100 juta.

Tak hanya Hadeli, beberapa nelayan lainnya seperti nelayan perahu kater juga mengalami dampak musibah angin kencang, diantaranya mengalami kerusakan patah pada lengan perahu kater, ada pula kerusakan di lambung perahu karena perahu saling bertabrakan saat terjadi angin kencang.

Dua pondok nelayan di Pangkalan Karang Empat pun turut roboh, dan hingga saat ini belum dapat diprediksi berapa total kerugian yang dialami para nelayan.

Sejak Minggu (19/11/2023) sore kemarin, para nelayan saling gotong royong membersihkan barang-barang yang berserakan, sebagian lainnya mulai memperbaiki perahu mereka yang rusak ringan.


Hadeli, satu diantara nelayan Kelapa Kampit Kabupaten Beltim, yang terkena musibah hujan lebat dan angin, saat akan menepikan perahu miliknya yang telah karam ke galangan kapal. Senin, (20/11/2023). Foto: Lintasbabel.iNews.id/ Suharli.

 

Editor : Muri Setiawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut