get app
inews
Aa Text
Read Next : Gencatan Senjata Israel - Hamas, Ini Detailnya

RS Al-Shifa Gaza Kini Berubah Jadi Kamar Mayat Raksasa 

Selasa, 14 November 2023 | 23:13 WIB
header img
RS Al Shifa Gaza luluh lantah dihajar serangan Israel. Foto: Net.

GAZA, Lintasbabel.iNews.id - Hingga Selasa 14 November 2023, pukul 18:53 WIB, setidaknya 170 orang meninggal di dalam Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza yang dikepung pasukan Israel. Seluruh korban meninggal dunia tersebut dikuburkan secara massal dihalaman rumah sakit.

Dilansir dari kantor berita Rusia, TASS, Menteri Kesehatan Daerah Kantong Palestina Munir al-Boursh dalam sebuah wawancara dengan televisi Al Hadath menyebutkan, pihaknya menuntut koridor kemanusiaan dibuka dan pasokan bahan bakar legal diperbolehkan ke Rumah Sakit Al-Shifa.

“Israel telah melarang kami mengoordinasikan upaya kami dengan staf Komite Palang Merah Internasional (ICRC) untuk memindahkan dan menguburkan jenazah mereka, jadi kami harus menguburkan mereka di kuburan massal di lingkungan rumah sakit,” kata pejabat kesehatan tersebut.  

Dia menyebutkan, risiko penyebaran epidemi karena setidaknya 100 jenazah tergeletak di halaman dalam keadaan membusuk. Masih ada 70 jenazah lagi di kamar mayat.

“Rumah sakit telah berubah menjadi kamar mayat, karena kami kehabisan makanan, air dan bahan bakar. Kami menuntut koridor kemanusiaan dibuka dan pasokan bahan bakar legal diizinkan ke Rumah Sakit Al-Shifa,” tambah al-Boursh.

Pemerintah Jalur Gaza mengatakan bahwa Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah menghancurkan sebagian unit perawatan intensif di Rumah Sakit Al-Shifa, menyerang lantai atas gedung bedah serta departemen kardiologi dan bangsal bersalin dan menembaki saluran oksigen di pusat medis. Akibatnya, dua bayi lahir prematur dan enam orang lainnya meninggal. 

Belakangan, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menulis di halaman X (sebelumnya Twitter) bahwa rumah sakit sudah tiga hari tanpa listrik dan air, bagian rawat inap tidak berfungsi dan jumlah kematian di antara pasien telah meningkat secara signifikan. 

Sebaliknya, Juru Bicara IDF Daniel Hagari mengatakan bahwa militer akan membantu mengevakuasi anak-anak dari unit anak rumah sakit tersebut karena ia menekankan bahwa gedung tersebut tidak dikepung. Namun Direktur Rumah Sakit, Muhammad Abu Salmiya, membantah laporan tersebut.

 

Editor : Muri Setiawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut